MOMENTUM, Metro--Pembangunan infrastruktur, terutama ruas jalan menjadi salah satu prioritas utama program kerja Pemerintah Kota Metro.
Program pembangunan dan rehab jalan gencar dilakukan pemkot setempat. Tidak hanya sebatas pada ruas jalan protokol. Badan jalan lingkungan, bahkan jalan usaha tani pun, dibangun dengan berbagai cara, seperti: diaspal, dipaving blok, bahkan dicor beton.
Ironisnya, di kawasan pusat Kota Metro ternyata masih ada badan jalan lingkungan yang belum tersentuh pembangunan, masih berupa jalan tanah. Namanya Jalan Srigala Ujung. Lokasinya berada di wilayah RT 16, RW 04, Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat.
"Jalan di lingkungan kami ini panjangnya sekitar seratus meter, tidak pernah dibangun. Dari dulu sampai sekarang, tetap jalan tanah. Jadi kalau hujan yang becek," kata Aan (42) warga setempat pada Harianmomentum.com, Rabu (16-12-2020).
Padahal, menurut dia, warga sudah pernah mengusulkan pembangunan jalan tersebut melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan dan kota pada tahun 2018.
"Sudah pernah diusulkan lewat musrenbang tingkat kelurahan, bahkan katanya sudah sampai ke musrenbang tingkat kota. Kenyataanya, sampai sekerang tetap aja masih jalan tanah," ungkapnya.
Warga berharap, pemkot dapat segera membangun jalan tersebut. "Kami sih maunya cepat dibanguna. Biar enak, kalau hujan nggak becek lagi," harapnya.
Terpisah, Camat Metro Pusat Triana Aprisia membenarkan, bahwa pembangunan Jalan Srigala Ujung sudah berulang kali diajukan melalui musrenbang tingkat kota.
"Itu sudah diajukan ke Musrenbang. Tapi kan yang menentukan dinas PU, mana yang menurut mereka lebih prioritas," ujarnya.
Hal senda disampaikan Lurah Hadimulyo Timur Herni. Menurut dia, usulan pembangunan jalan tersebut selalu disampaikan pada setiap kegiatan musrenbang.
"Kami pun sudah mengajukan (pembangunan) Jalan Srigala Ujung, tapi yang berwenangkan pihak Pu. Jadi kami tidak tahu," ucapnya.
Dia menambahkan, tidak semua usulan yang disampaikan melalui musrenbang dapat segera terealisasi.
"Kami mengajukan sepuluh titik, tapi yang tereaslisasi, paling hanya dua titik. Jadi kami tidak tahu apa kurang dana, apa memang belum bisa dikerjakan. Pastinya kami sudah mengajukan dan hingga kini belum ada tanggapan dari Dinas PU," ungkapnya.(**)
Laporan: opie/rio
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com