MOMENTUM, Gedongtataan--Hengkangnya sejumlah kader PDI-P di Kecamatan Tegineneng dan Gedongtaaan, Kabupaten Pesawaran, ditanggapi pengurus partai bersangkutan.
Menurut Ketua PAC PDI-P Tegineneng, Yan Susi Heryanto, 16 pengurus ranting di kecamatan Tegineneng tersebut sejak sebelum pilkada bukan lagi pengurus PAC PDI-P Tegineneng.
"Mereka bukan lagi pengurus, sebab mereka telah menyimpang, mengabaikan instruksi partai dan perintah ketua umum Megawati Soekarno Putri," ungkap Yan Susi, kamis (17-12-2020).
Baca Juga: Kecewa, Loyalis Nasir akan Keluar dari PDI-P
Yan Susi menjelaskan, setidaknya ada dua faktor yang membuat mereka dipecat. Tidak patuh perintah partai dan Megawati Sukarno Putri.
"Ya, itu indikator mereka tidak lagi dianggap sebagai pengurus. Jadi tidak benar, PAC PDI-P terpecah. Kami makin solid untuk menjalankan roda organisasi pasca-pilkada," jelasnya.
Apalagi, kata dia, dalam Pilkada 9 Desember 2020, orang-orang yang mengaku kecewa tersebut mendukung pasangan yang tidak direkomendasikan PDI-P.
"Apakah dengan begitu mereka masih layak jadi pengurus, karena partai kita ini AD/ARTnya jelas. Bahkan ketua umum kami pernah berorasi, siapapun yang tidak patuh perintah partai, silakan pergi tinggalkan PDIP," kata dia.
Baca Juga: Beredar Video Sejumlah Orang Ngaku Kecewa
Terpisah, pernyataan yang sama diungkap oleh Ketua PAC PDIP Gedongtataan A Nizar yang mengatakan, semua itu oknum dan jauh sebelumnya sudah dipecat dari partai.
"Kok, ketika paslon yang mereka jagokan kalah, keluar statement dan pernyataan sikap kalau mereka kecewa, sebetulnya partai yg kecewa dengan sikap yang dilakukan oleh oknum tersebut," ujarnya.
"Selain itu juga partai kami ini punya aturan jelas, punya komitmen jelas sekali tegak lurus selamanya tegak lurus, apalagi memang ini perintah dan intruksi partai dan ketua umum kami, jadi sekali lagi PDIP Pesawaran sampai detik ini tetap solid, tidak ada perpecahan di kami," pungkasnya. (*)
Laporan: Rifat Arif
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com