MOMENTUM, Bandarlampung--Lebih dari seratus perawat di Provinsi Lampung terkonfirmasi positif corona virus disease 2019 (covid-19).
Ketua DPW Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Lampung Dedi Afrizal menyebutkan, sejak awal pandemi sudah ada 180 orang yang terkonfirmasi.
"Data global kami, 10 hari lalu ada 160 perawat. Mungkin sampai hari bisa jadi ada 180 perawat," kata Dedi kepada harianmomentum.com, Senin (28-12-2020).
Bahkan, Dedi menyebutkan, dari jumlah itu ada dua perawat yang meninggal akibat covid-19. "Perawat yang meninggal itu, satu dari Kota Bandarlampung dan satu dari Kabupaten Lampung Tengah," sebutnya.
Dia menuturkan, berdasarkan informasi dari rekannya, perawat yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut, mayoritas terpapar di luar lingkungan kerja.
"180 perawat itu, tidak semua terpapar di tempat kerja. Justru sebagian besar dari luar," ujarnya.
Meski demikian, Dedi mengatakan sekitar 180 perawat yang sempat dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19 itu, mayoritas telah sembuh.
"Alhamdulilah rata-rata sudah sembuh dan kembali bekerja. Namun berdasarkan informasi terakhir, sekitar sepuluh perawat sebagian masih menjalani isolasi mandiri dan sisanya menjalani perawatan di rumah sakit," terangnya.
Menurut dia, perawat memiliki resiko tertular dari pasien yang berstatus tanpa gejala. "Karena risiko kami terhadap orang tanpa gejala, repotnya disitu. Perlu kejujuran dari pasien serta kehatian-hatian dari perawat," jelasnya.
Karena itu, dia mengimbau kepada para nakes terutama yang berdinas di bagian pelayanan, diminta menganggap semua orang yang datang untuk berobat, sebagai pasien covid-19
"Hal ini tentunya, agar selalu waspada. Waspada dalam proses pemeriksaan dan penanganan, serta selalu menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap," imbaunya.
Selain itu, Dedi berharap agar para nakes tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, terutama wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah penyebaran covid-19.
"Hindari bepergian ke luar daerah. Namun jika mendesak maka diminta agar meminimalisir risiko penularan. Jangan sampai terpapar covid-19," harapnya.
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com