MOMENTUM, Gedongtataan--Pergantian ketua Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kabupaten/kota di Provinsi Lampung
menuai polemik di banyak wilayah.
Setelah Kota Bandarlampung, kini giliran kader PKB di Kabupaten
Pesawaran yang akan menggalang aksi.
Mantan Ketua DPC PKB Pesawaran, Matrohupi mengatakan, aksi
tersebut sebagai ungkapan kekecewaan mereka, karena penunjukan kepengurusan DPC
Kabupaten Pesawaran dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) partai.
"Keputusan penunjukan tersebut tidak mendasar, dan mengabaikan prinsip musyawarah. Sampai saat ini kita berkomunikasi dengan sejumlah kabupaten yang bernasib sama dengan Pesawaran untuk mengambil langkah lebih lanjut," kata Matrohupi saat diwawancarai harianmomentum.com, Senin (15-3-2021).
Baca juga: Ada ‘Politik Uang’ di Muscab PKB Kota?
Matrohupi juga mengatakan, pihaknya bersama sejumlah kader
partai besutan Muhaimin Iskandar itu berencana menggalang aksi, melalui petisi,
agar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB kembali kepada AD/ART partai.
"Yang kita pahami, saat ini partai tidak berjalan pada
jalurnya dan kita sedang dalam upaya untuk mengembalikan marwah partai sesuai
keinginan para pendiri dan alim ulama," tambahnya.
Dia juga menuturkan, pergantian pengurus partai tingkat
kabupaten merupakan program DPP PKB untuk melakukan restrukturisasi nasional menjelang
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Tak hanya Pesawaran, kejadian seperti ini juga
terjadi di 13 kabupaten/kota di Lampung. Hanya dua kabupaten: Tulangbawang dan
Metro yang ketuanya tidak diganti," ucapnya.(**)
Laporan: Rifat Arif
Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com