Membawa Strategi Sepak Bola ke Lapangan Politik

Tanggal 24 Mar 2021 - Laporan - 722 Views
Anggota DPRD Lampung, Midi Iswanto. Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Sepak bola. Siapa yang tak kenal dengan olagraga yang satu ini?

Penggemarnya, mulai dari anak-anak, milenial, hingga orang dewasa, bahkan juga kaum tua.

Sepak bola tak mengenal umur, juga tak mengenal jabatan.

Ketika seseorang sudah turun ke arena sepak bola, jendral sekalipun sama seperti pemain lainnya.

Sebab dia harus bisa berbaur dan bekerja sama, khususnya dengan pemain di satu timnya.

Salah satu politikus Lampung yang hobi sepak bola adalah Midi Iswanto.

Politikus yang kini sudah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung melalui perahu Partai Demokrat itu mengaku gemar sepak bola sejak kecil.

Sampai sekarang, pria kelahiran 22 Mei 1967 itu selalu menyempatkan waktu untuk bermain sepak bola.

Menurut anggota Komisi IV DPRD Provinsi Lampung itu, banyak pelajaran berharga dari sepak bola. Kata kuncinya ialah teamwork (kerja tim).

"Bermain sepak bola mengajarkan kepada kita untuk selalu menjadi orang sportif, menjadi orang konsisten dan tertib pada posisinya. Sehingga kalau semua dikerjakan bersama-sama, kompak, konsisten dan komitmen, Insaallah akan tercapai tujuan," kata Midi pada harianmomentum.com, Rabu (24-3-2021).

Sebab sepandai apapun seorang pemain menggocek bola, tidak akan mampu mencetak gol tanpa kerja tim.

"Jadi dalam sepak bola itukan ada posisinya masing-masing: striker, sayap, back, tengah,” sebut Midi, seraya menyebut bahwa biasanya dia bermain sepak bola sebagai gelandang.

Menurut dia, semua pemain dalam lapangan sepak bola harus mampu bekerjasama, satu misi, dalam mencetak gol ke gawang lawan. “Jika tidak, mana mungkin tim itu bisa menang,” ucapnya 

Kebersamaan dan rasa saling percaya pun dibutuhkan dalam pertandingan sepak bola.

“Kalau sudah tidak cocok, ya lebih baik keluar. Pindah tim,” ucap Midi seraya menyebut beberapa pemain sepak bola professional yang kerap berpindah tim.

Situasi tersebut, tidak jauh berbeda dengan pertandingan dalam perpolitikan.

Jika kita tarik kebelakang, Midi sempat menjadi aktor, politikus pindah partai. Dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), ke Partai Demokrat. Itu terjadi pada 2018 lalu.

“Kalau sudah tidak nyaman, untuk apa dilanjutkan. Kan masih bisa berlaga di tempat lain,” ucapnya, tanpa mau membahas soal pindah partai kala itu.

Namun tampaknya Midi telah terlahir sebagai pemain politik tangguh. Buktinya, meski pindah partai dia tetap mendapat dukungan dari masyarakat.

Hingga pada pemilihan legislatif (pileg) 2019, Midi kembali didapuk menjadi Anggota DPRD Lampung, dari daerah pemilihan (Dapil) Lampung Tengah.

“Ini semua berkat kerja tim. Tim-tim inilah yang harus dijaga. Kekompakan dan kebersamaannya harus kita rawat. Sama seperti di tim sepak bola,” ucapnya.

Untuk itu Midi mengajak semua pihak untuk menjadi orang yang berkomitmen, seperti di permainan sepak bola. 

"Sepak bola ini bisa diterapkan di setiap organisasi apapun, termasuk di partai politik. Konsisten dan komitment saja Insaallah akan gol bersama-sama," ucapnya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


KPU Tetapkan 85 Caleg Terpilih DPRD Provinsi ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lam ...


Maju Lagi, Wahdi Ambil Formulir di Partai Nas ...

MOMENTUM, Metro--Petahana Walikota Metro, Wahdi Sirajuddin mengam ...


Demokrat Pringsewu Buka Penjaringan Cabup-Caw ...

MOMENTUM, Pringsewu -- DPC Partai Demokrat Kabupaten Pringsewu me ...


Demokrat Wajibkan Calon Kepala Daerah Gunakan ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Partai Demokrat mewajibkan para calon ke ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com