MOMENTUM, Blambanganumpu--Meski terjadi pandemi covid-19 pada tahun 2020, namun angka kemiskinan di Kabupaten Waykanan menurun menjadi 12,90 persen dibandung tahun 2020 yang mencapai 13,07 persen.

Penurunan angka kemiskinan tersebut disampaikan Bupati Waykanan Raden Adipati Surya pada rapat paripurna DPRD setempat, Selasa (30-3-2021). Rapat paripurna yang dipimpin  Ketua DPRD Waykanan Nikman itu mengagendakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Tahun Anggaran 2020.

Selain penurunan angka kemiskinan, bupati juga menyampaikan sejumlah capaian pembangunan lainya, antara lain: Indeks Pembangunan Manusia yang juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2019. Indek Pembangunan Manusia di Kabupaten Waykanan pada tahun 2020 meningkat menjadi 67,44 persen dibanding tahun 2019 yang hanya 67,19 persen. 

Meski demikian, lanjut bupati, pandemi covid-19 juga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Waykanan. Pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Waykanan mecapai5,17%. 

"Pandemi covid-19 dan resesi ekonomi pada tahun 2020 berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Waykanan. Pada tahun 2019 masih tumbuh sebesar 5,17%. namun pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,16%," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, pandemi covid-19 juga berpengaruh pada PDRB Perkapita Kabupaten  Waykanan yang pada tahun 2019 masih sebesar Rp31.101.996 menurun menjadi Rp30.925.573 di tahun 2020.

Sedangkan untuk PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terus meningkat meskipun relatif kecil. Tahun 2019 mencapai Rp13,999 triliun. Tahun 2020  meningkat menjadi Rp14,037 triliun.

"Dari berbagai indikator makro tersebut, secara umum pembangunan di Kabupaten Waykanan masih berjalan stabil, mesikpun di tengah situasi covid-19," ungkapnya.

Bupati berharap, sinergi keinerja antara pemerintah daerah dan DPRD dapat terus terjalin dengan baik, untuk lebih mengoptimalkan pencapaian program pembangunan di Kabupaten Waykanan.

Selain para pejabat Pemkab Waykanan rapat paripurna tersebut juga dihadiri jajaran forum komunikasi pimpinan daerah setempat. (**)

Laporan: Novita Sari

Editor: Munizar