MOMENTUM,
Bandarlampung--Seruan menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) di tubuh Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin menggema dan menjadi isu politik nasional.
Para
kader di berbagai wilayah mendesak agar MLB bisa segera terlaksana. Termasuk para kader PKB di Provinsi Lampung. Khususnya yang merasa kecewa
dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait musyawarah cabang (Muscab)
yang dianggap telah melanggar AD/ART Partai.
Salah
satu kader yang kecawa dengan DPP PKB dan mendesak adanya MLB adalah Juanda.
Mantan Ketua DPC PKB Kota Bandarlampung itu menyatakan sepakat, dan siap ikut
dalam MLB yang kini masih direncanakan oleh para kader dari berbagai wilayah.
"Prosesnya
masih berjalan. Sekarang sudah ramai. Untuk di Lampung juga sudah mulai membuat
grup-grup whatsapp MLB. Ini akan terus dilakukan sampai MLB itu benar-benar
terjadi," kata Juanda saat dikonfirmasi, Rabu (14-4-2021).
Juanda
menyebut sampai saat ini ada 113 DPC dan 10 DPW se-Indonesia yang menghendaki
adanya MLB.
Namun,
kata dia, untuk di Lampung sendiri yang secara terang-terangan baru DPC Bandar
Lampung, Pesawaran, Tulangbawang Barat, dan Pringsewu.
"Untuk
yang lainnya menunggu saja. Tapi kalau waktunya sudah berjalan mereka siap
bergerak juga," ucap Juanda.
Sebelumnya,
para mantan ketua DPC beberapa kabupaten/kota di Lampung juga telah menggelar
rapat secara diam-diam.
Rapat
tersebut dalam rangka merumuskan pergerakan kedepannya, dalam rangka menggugat
keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang dianggap tidak mendengarkan aspirasi
kader dari tingkat bawah.
Ketua
DPC PKB Pesawaran, Matrohupi membeberkan rencananya bersama sejumlah mantan
ketua partai tingkat kabupaten/kota yang ada di Lampung untuk menggalang
gerakan.
"Jadi
sepekan yang lalu, kami bersama belasan mantan ketua DPC PKB menggelar
pertemuan tertutup. Salah satu poin yang kami sepakati adalah menuntut Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) untuk menggelar Muktamar Luar Biasa," katanya saat
dihubungi harianmomentum.com, belum lama ini.
Tak
hanya itu, Matrahupi bahkan mengaku telah melakukan konsolidasi bersama
beberapa wilayah lain di luar Provinsi Lampung yang mengalami nasib serupa.
Diantaranya dengan Banten, Malang dan Medan.
Menurut
dia, mereka juga merasa kecewa dengan mekanisme penunjukan ketua DPC oleh
pengurus pusat PKB.
"Ada
pelanggaran serius yang telah dilakukan, baik oleh DPP maupun DPW Provinsi
Lampung, dengan tidak mengindahkan proses pengusulan pengurus dari tingkat
bawah," katanya.
Seharusnya,
menurut dia, pengurus tingkat kecamatan mengusulkan lima calon untuk pencalonan
ketua baru di DPC. Namun hal itu tidak dilakukan dan diduga mengesampingkan
asas musyawarah di internal.
"Seharusnya
kan dibangun dulu dialog di level bawah, baru diusulkan kandidat calon, bukan
dengan cara main tunjuk," sesalnya.(**)
Laporan/Editor:
Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com