MOMENTUM, Menggala--Penanganan masalah stunting (gangguan pertubuhan tubuh pada anak) menjadi salah satu prioritas progaram bidang kesehatan di Kabupaten Tulangbawang.

Bupati Tulangbawang Winarti mengatakan, sejauh ini tingkat keberhasilan penanganan masalah stunting di kabupaten, setempat cukup baik. Kondisi tersebut terlihat dari penurunan presentase kasus stunting.

Pada tahun 2020, presentasi angka stunting di Tulangbawang mencapai 12,79 persen. "Data terakhir berdasarkan hasil program grebek stunting di 15 kecamatan, menurun menjadi 8,93 persen," kata Winarti saat membuka acara Rembuk Stunting dan Penandatanganan Deklarasi Komitmen bersama Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (20-5-2021). Acara yang berlangsung secara virtual darui Ruang Rapat Utama Kantor Pemkab Tulangbawang itu menghadirkan RDSB ASR regional II Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri  Imam Almutakim sebagai narasumber.

Menurut Winarti, penurunan angka stunting menjadi 8,93 persen itu melebihi target penurunan angka stunting secara nasional sebesar 14 persen.

“Dengan 25 program BMW (Bergerak Melayani Warga) di bidang kesehatan, berpengaruh positif terhadap penurunan stunting di Kabupaten Tulangbawang. Kita targetkan,  pada tahun 2024 Tulangbawang bebas stunting,” tegasnya.

Untuk mencapai target tersebut, bupati berharap peran aktif seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.

"Konsep gotong royong yang diterapkan dalam program BMW harus terus diperkuat. Peran aktif semua pihak harus ditingkatkan untuk mencapai target Tulangbawang bebas stunting pada tahun 2024," pintanya. 

Turut hadir pada acara tersebut: jajaran foruk komunikasi pimpinan daerah setempat, Sekretaris Daerah Kabupaten Tulangbawang Anthoni, para kepala organisasi perangkat daerah, para camat dan para kepala puskesmas. (**)

Laporan: Abdul Rohman

Editor: Munizar