MOMENTUM, Bandarlampung--Hanya dua dari lima saksi yang hadir, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Tanjungkarang urung melakukan konfrontir dalam sidang lanjutan korupsi fee proyek Dinas Bina Marga Lampung Tengah, Kamis (27-5-2021).
Kedua saksi yang hadir dalam kasus dengan terdakwa mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa itu, yakni Midi Iswanto dan Khaidir Bujung. Sedangkan tiga saksi lainnya, Chusnunia Chalim, Selamet Anwar dan Purwanti Lee, tidak hadir di ruang sidang.
Menanggapi ketidakhadiran tiga saksi tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiq Ibnugroho mengaku sudah berupaya menghadirkan kelima saksi tersebut.
"Dua saksi sudah kami hadirkan dalam persidangan, untuk saksi lainnya kami belum ada keterangan," ujar Taufiq.
Kelima saksi tersebut sesuai dengan penetapan majelis hakim pada persidangan sebelumnya, diminta hadir untuk mengkonfrontir keterangan saksi Selamet Anwar Anwar terkait penerimaan uang sebesar Rp150 juta oleh Chusnunia Chalim.
Namun karena saksi yang diminta hadir belum lengkap, JPU menyerahkan keputusan selanjutnya kepada majelis hakim.
Senada, penasihat hukum Mustafa, M. Yunus menyerahkan keputusan selanjutnya kepada Majelis hakim. Namun M Yunus meminta tidak hadirnya sejumlah saksi tersebut menjadi catatan khusus bagi majelis hakim.
"Kami mohon dijadikan catatan, karena ada peristiwa pidana dalam persidangan," kata M Yunus.
Sementara Ketua Majelis Hakim Efiyanto menuturkan, untuk kejelasan konfrontir, paling tidak harus dihadiri oleh saksi Chusnunia Chalim alias Nunik.
Namun hingga saat persidangan dimulai saksi yang bersangkutan tak kunjung hadir.
"Yang dikonfrontir itu keterangan Nunik yang tidak mengakui uang Rp150 juta dan ada atau tidaknya mahar politik. Untuk pengembangan bisa kita serahkan ke KPK," tutur Efiyanto.
Efiyanto melanjutkan, Majelis kesulitan tentang waktu penahanan terdakwa, untuk itu Majelis Hakim memutuskan untuk melanjutkan sidang hari ini dengan agenda pemeriksaan terdakwa.
"Kita lanjutkan sidang dengan pemeriksaan terdakwa. Ya kemarin kami dapat fakta baru kalau Slamet tiga kali diminta mengakui uang Rp150 juta itu. Nunik yang akan dikonfrontir tidak hadir dan kami tahu saat saudara diperiksa bersamaan dengan diakui Nunik dan sudah kita silang pernyataan kita, itu juga tidak diakui," kata Efiyanto. (*)
Laporan: Ira
Editor: M Furqon
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com