MOMENTUM, Sukadana--Proses Seleksi terbuka lelang jabatam Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) menyisakan banyak pertanyaan. Mulai dari kinerja panitia seleksi sampai dugaan nepotisme.
Sejumlah kalangan menduga kinerja panitia seleksi jabatan tersebut yang diketuai oleh Nasir tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
Sumber Harianmomentum.com menyebut ada dugaan salah satu peserta seleksi membawa makalah persentasi, untuk kabupaten lain. Namum, tetap diluluskan.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Lamtim Sisdwiyanto, meski saat itu dia berada di ruang tempat seleksi terbuka tersebut.
"Iya saya memang di situ, tapi saya tidak sedetail memperhatikan, karena itu kewenangan panitia seleksi, masalah penilaian," kata Sisdwiyanto.
Bupati Lamtim M Dawam Rahardjo belum memberikan tanggapan terkait masalah tersebut.
Dawam tidak membalas konfirmasi yang disampaikan Harianmomentum.com melalui pesan WhatsApp. Begitu juga dengan Ketua Panitia Seleksi Nasir. Konfirmasi Harianmomentum melalui pesan WhatsApp tidak dibalas.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara Republik Indonesia (APKAN-RI) Kabupaten Lamtim Husnan Effendi meminta panitia seleksi atau bupati lebih terbuka dalam proses seleksi lelang jabatan tersebut.
"Harus lebih transparan karena masyarakat Lampung Timur perlu tahu semua prosesnya, sebab siapa pun yang menjadi sekda harus dapat membantu bupati dan wakil bupati menjalankan roda pemerintahan dengan baik," kata Husnan, Sabtu (19-6-2021).
Baca juga: Ketua Fraksi Demokrat Minta Proses Lelang Jabatan Sekdakab Lamtim Diulang
Dia menilai, pengumuman hasil seleksi, lewat website Pemkab Lampung Timur yang hanya sampai empat besar terkesan sangat janggal.
"Kenapa pengumuman hanya sampai empat besar. Sedangkan hasil seleksi tiga besar sampai saat ini tidak dimumumkan.
"Dalam hal waja,r kalau diduga ada permainan, dan panitia tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Jadi seleksi terbuka lelang jabatan ini terkesan hanya sebatas seremonial belaka," ungkapnya. (**)
Laporan: Arif Fahrudin
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com