Kesal Tak Naik Kelas, Lima Siswa Pecahkan Kaca Ruang Kelas

Tanggal 22 Jun 2021 - Laporan - 449 Views
Ilustrasi pemecahan kaca/ist

MOMENTUM, Padangcermin--Lima murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kecamatan Padangcermin, Pesawaran diduga memecahkan kaca ruang kelas.

Aksi tak terpuji itu dilakukan karena kesal tidak naik kelas. Kelima anak tersebut memecahkan kaca sekolah menggunakan ketapel.

Darman, salah satu wali murid yang anaknya tidak naik kelas mengatakan, sebelumnya mereka dipanggil pihak sekolah untuk melakukan ujian susulan.

"Mereka kan dikasih surat panggilan ke sekolah buat remedial, tapi malah dengar kabar kalau anak-anak ini mecahin kaca sekolah," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, perbuatan yang dilakukan anak murid tersebut merupakan bentuk kekesalan dan malu karena tidak naik kelas.

"Iya, pikir mereka kan sudah besar karena mau naik ke kelas 6, malu sampe gak naik kelas, mereka sempat bilang tidak mau sekolah lagi kalau gak naik kelas," tuturnya.

Ia menambahkan, anak murid yang dinyatakan tidak naik kelas sebenarnya selalu ada dari tahun ke tahun.

"Ya, ini kan situasi pandemi covid-19, mereka harus belajar di rumah sistemnya juga daring, sedangkan di sini susah sinyal, rata-rata wali murid di sini buruh tani, yang tidak semuanya paham teknologi," katanya.

Darman mengatakan, saat kejadian tersebut guru dan kepala sekolah ada di tempat tetapi tidak ada tindakan.

"Ada gurunya ada kepseknya juga tapi diam saja, mereka mungkin sudah tau kalau anak-anak mau melampiaskan kemarahan," katanya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (22-6-2021) pukul 08.30 WIB di SD Negeri 3 Padangcermin, Desa Wayurang, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran. 

Salah satu pelaku sempat mengabadikan aksi tersebut dalam sebuah video pendek berdurasi sekitar 20 detik.

Lima anak murid memecahkan kaca sekolah menggunakan ketapel berinisial  WR, IS, YP, IR dan DN.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran, Fauzan Suadi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Kemarin sudah dikoordinasikan, diantaranya adalah memberikan tugas pelajaran kepada siswa yang dimaksud, jadi naik kelas namun dengan syarat. Karena, siswa tersebut tidak mengerjakan soal saat ulangan atau ujian kenaikan kelas yang dilangsungkan dengan daring," jelasnya.

Terkait kaca yang pecah akibat diketapel oleh siswa yang tidak naik kelas nantinya tidak ada tuntutan dari pihak sekolah. 

"Kalau soal kaca yang pecah ya tidak ada masalah itu, kita tidak akan tuntut menuntut, kan namanya juga anak-anak. Yang kita tekankan adalah bagaimana caranya agar anak tersebut tetap sekolah sehingga dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi," tuturnya.

Laporan: Rifat Arif

Editor: M Furqon.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Mahasiswa FEBI UIN RIL Jadi Presenter di Konf ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Lima belas mahasiswa Fakultas Ekonomi d ...


Sekolah Diminta Larang Siswinya Bersolek ...

MOMENTUM, Gunungsugih -- Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupate ...


Gelar Workshop Fundamental R, UIN RIL Perkuat ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Program Studi (Prodi) Pendidikan Matema ...


Gelar Bimtek MC, UIN RIL Cetak Pemandu Acara ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden In ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com