MOMENTUM, Panaragan--Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata menggelar Festival Tiyuh (Desa).
Festival yang dipusatkan di Kawasan Wisata Budaya Uluan Nughik, Kecamatan Tulangbawang Tengah, berlangsung secara daring dan menerapkan protokol kesehatan ketat, Sabtu (3-7-2021).
Bupati Tubaba Umar Ahmad mengatakan, festival tersebut untuk menggali kreatifitas dan inovasi dalam penggembangan berbai potensi tiyuh di berbagai bidang: budaya, kuliner, kerajinan tangan dan peninggalan kearifan lokal.
"Festival ini bagian dari upaya menggali kreatifitas dan inovasi dalam pengembangan berbagai potensi tiyuh. Untuk mencegah terjadinya kerumunan yang bisa memicu penularan covid, maka festival kita selenggarakan dengan sistem dalam jaringan (daring)," kata bupati.
Bupati juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan covid-19.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tubaba Mansyur Yusuf memaparkan, beberapa kegiatan festival tersebut, antara lain: bazar kuliner, pameran seni kriya dan pameran fotograf.
Seluruh seni pertunjukan dalam festival tersebut juga disiarkan melalui metode tapping (pengambilan gambar terlebih dahulu). Panitia telah membentuk tim khusus untuk melakukan syuting di tiyuh-tiyuh penampil. Upacara pembukaan digelar, tertutup untuk penonton umum dan disiarkan secara daring.
"Tema festival ini meminjam kearifan lokal Lampung “Sakai Sambayan” yang difahami sebagai gotong royong, saling tolong menolong, bahu membahu, dan saling memberi pada apa yang diperlukan orang lain," kata Mansyur Yusuf.
"Festival ini juga sejalan dengan visi pembangunan kebudayaan Tubaba “Pulang ke masa depan”, sebuah visi yang memiliki pengertian: memperbaiki kualitas dalam semua aspek kehidupan berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal," terangnya.
Proses pelaksanaan festival tersebut dilakukan secara bergilir atau dengan sistem edisi. Untuk edisi pertama pada 4 Juli diikuti tiyuh-tiyuh toho (desa-desa tua) dari beberapa kecamatan, antara lain: Tiyu Pagaredawa dari Kecamatan Pagardewa, Tiyuh Gunungterang dari Kecamatan Gunungterang). Kemudian Tiyuh Panaragan, Karta, Gunungkatun, Penumangan, Menggalamas, Bandardewa dan Tiyuh Gedungratu.
Selanjutnya pada edisi kedua (11 Juli), diikuti tiyuh-tiyuh dari kecamatan Tulangbawang Udik dan Kecamatan kecamatan Tumijajar.
Pada edisi ketiga ( 18 Juli) diikuti tiyuh-tiyuh dari Kecamatan Gunungagung, Batuputih dan Waykenanga. Pada edisi terakhir (25 Juli) diikuti tiyuh-tiyuh dari Kecamatan Lambukibang dan Kecaman Tulangbawang Tengah. (**)
Laporan: Solihin
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com