MOMENTUM, Bandarlampung--Kabar
pindahnya Bakso Son Haji Soni atau Bakso Soni dari Kota Bandarlampung menjadi
buah bibir di masyarakat.
Banyak pihak yang menyayangkan
kepindahan bakso yang sudah berjualan selama kurang-lebih 40 tahun tersebut.
Pantauan harianmomentum.com, beberapa
gerai Bakso Soni di Kota Bandarlampung masih beroperasi hingga Minggu
(4-7-2021).
Meski demikian, di depan pintu
masuk gerai sudah terpampang tulisan yang mengabarkan pada para konsumen bahwa
Bakso yang dirintis H Sony sejak 40 tahun lalu itu tidak akan membuka gerai
lagi di kota tapis berseri.
“Iya pindah semua mas, gak lagi
di Bandarlampung,” kata petugas kasir di Gerai Bakso Sony pusat, Jalan Wortel
Mongonsidi Nomor 42A, Kelurahan Durianpayung, Kecamatan Tanjungkarang Pusat,
Kota Bandarlampung, Minggu (4-7-2021).
Namun, dia enggan
memberi informasi lebih lanjut terkait kepindahan tersebut. Bahkan beberapa
pegawai terlihat menghindar saat mengetahui perihal keinginan untuk
mewawancarai Haji Sony sebagai pemilik gerai.
“Kalau saya
pegawai baru. Jadi tidak tahu,” ucap salah satu pegawai yang berumur sekitar 30
tahunan ketika ditanya adakah Pak Sony atau yang mewakili yang bisa
diwawancarai, Minggu (4-7).
Pegawai
lainnya, yang terlihat lebih senior, justru mengarahkan harianmomentum.com
untuk datang ke gerai yang berada di Jalan Cut Nyak Dien (Palapa), Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat,
kota setempat. “Coba ke situ saja. Di sana masih buka,” ucapnya.
Sekedar informasi, bahwa proses jual beli di Bakso Sony di gerai pusat tersebut masih terjadi. Namun, di pintu sudah terdapat garis pembatas. Adapun beberapa pengunjung yang datang hanya membeli produk kemasan Bakso Sony. Tidak ada penjualan bakso atau mie ayam siap santap.
Aktivitas jual beli di Gerai Bakso Sony, Jalan Cut Nyak Dien (Palapa), Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, kota setempat terpantau masih berjalan lancar. Foto: acw
Lantas
harianmomentum.com menindaklanjuti informasi dari pegawai di gerai pusat,
dengan mendatangi Gerai Bakso Sony di Jalan Cut Nyak Dien (Palapa), Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat,
kota setempat.
Di gerai yang
tidak jauh dari Pom Bensin Palapa itu, terlihat aktivitas jual beli masih
normal. Namun, spanduk bertuliskan rencana pindahnya Bakso Sony juga sudah terpampang.
Sayangnya, di
gerai setempat harianmomentum.com juga gagal mewawancarai manager atau yang
bertanggung jawab.
“Kalau yang
bertanggung jawab langsung Pak Haji Sony, di semua gerai (di Bandarlampung),”
jawabnya saat ditanya adakah manager yang bisa diwawancarai.
Saat
dikonfirmasi perihal benarkah Bakso Sony setempat masih akan terus beroperasi,
dia membantahnya.
“Pindah semua
mas, gak di Bandarlampung lagi. Termasuk yang di sini,” ucapnya.
Sementara, salah
seorang karyawan Bakso Sony di gerai yang berada di Jalan Professor Dokter Ir Sumantri Brojonegoro,
Gedong Meneng atau jalur dua Unila mengatakan,
jika nantinya rencana seluruh gerai Bakso Sony tutup, karyawan ditawari bekerja
di lokasi yang baru.
"Nanti
karyawannya diangkut ke tempat yang baru," kata pegawai Bakso Sony di
gerai yang masih beroperasi tersebut (tidak disegel).
Namun, dia
mengaku belum tahu dimana gerai baru Bakso Sony tersebut, juga perihal waktu
perpindahannya. "Tidak tahu kapan pindahnya (dari lokasi setempat),"
ujarnya.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun harianmomentum.com, dari belasan gerai Bakso Soni yang
ada di kota setempat, selain gerai pusat, terdapat lima gerai lainnya yang
turut disegel karena diduga tidak membayar pajak.
Kelima gerai Bakso Sony tersebut yang berlokasi di Jalan Sultan Agung (Wayhalim), Jalan Ratu Dibalau (Tanjungsenang), Jalan ZA Pagaralam (samping UBL), Jalan Endrosuratmin (Sukarame), dan di Jalan Gajahmada (Tanjungkarang Timur). Sementara beberapa gerai lainnya, masih beroperasi normal.
Kesedihan
Konsumen
Pemerhati pendidikan yang juga Ketua
Harian Komunitas Minat Baca (KMBI) Provinsi Lampung, Gunawan Handoko mengungkapkan
kesedihannya, ketika mendengar kabar akan pindahnya Bakso Sony.
“Puluhan ribu pelanggan bakso Sony, di wilayah Bandarlampung khususnya, bakal kecewa karena tidak bisa lagi menikmati rasa khas lezatnya bakso milik Haji Sony ini. Termasuk cucu-cucuku yang ada di Jogja sana, yang selama ini selalu minta dibawakan oleh-oleh bakso dan empek-empek produksi Sony setiap kali ada yang menengoknya,” kata Gunawan, dilansir dari akun facebooknya, Minggu (7-4).
Status yang diunggah Ketua Harian Komunitas Minat Baca (KMBI) Provinsi Lampung, Gunawan Handoko di laman facebooknya, Sabtu (4-7-2021).
Gunawan mengabarkan, konon Haji Sony
mau pindah usahanya ke luar kota, namun entah kota mana.
“Rencana kepindahan ini sebagai
bentuk kekecewaan atas disegelnya gerai Bakso Sony oleh Pemerintah Kota Bandarlampung,
gara-gara nunggak bayar pajak,” tulisnya lagi.
Menurut dua, aksi penyegelan seperti
ini bukan hanya terhadap bakso Sony, tapi juga beberapa rumah makan yang lain,
termasuk Perhotelan.
“Patut disesalkan memang, mengapa
aksi penyegelan ini harus terjadi di saat dunia usaha sedang mengalami
kesusahan akibat pandemi Covid-19 sekarang ini,” ucapnya.
Pemerintah Kota Bandarlampung itu,
sambung Gunawan, sebagai pembina dan pengayom seluruh usaha rakyat, mestinya
dapat bertindak persuasif, jangan kejam-kejam amat.
“Tidak membayar pajak memang
tindakan yang salah dan wajib untuk diberikan teguran dan juga sanksi, tapi
bentuknya yang mendidik dan membina, bukan menghukum,” tegasnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, penyegelan
boleh saja dalam waktu tiga hari atau paling lama seminggu untuk peringatan.
Tapi perlu dipertimbangkan juga
bagaimana nasib para karyawannya, selain untuk memberi kesempatan pada
pengusaha mengumpulkan uang buat bayar tunggakan pajak.
“Tapi ya sudahlah. Kalau ini memang
sudah menjadi keputusan Mas Haji Sony, tolong nanti beritahu kami pindahnya ke
Kota mana ya?” tutupnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com