Nyekhita

Tanggal 05 Jul 2021 - Laporan - 591 Views
Agung DW, Wartawan Harian Momentum

MOMENTUM--Awal tahun 2020, Harian Momentum untuk pertama kalinya membuat tulisan kolom "nyekhita". Tepatnya tanggal 6 Januari 2020, berjudul "Secercah Harapan". Tulisan Bang Andi Panjaitan —Pemred Harian Momentum.

Itu untuk edisi cetak. Kalau di online harianmomentum.com sih sudah ada sejak 2 Desember 2019. Tulisannya Bang Munizar—Redaktur Pelaksana yang berjudul "Kata Temanku".

Nyekhita merupakan berita kolom yang menyajikan tulisan ringan dengan konsep bercerita. Sesuai dengan namanya "Nyekhita" (bahasa Lampung) artinya nyerita atau bercerita.

Rubrik itu juga sekaligus menjadi cirikhas Harian Momentum serta pembeda dengan media-media lainnya.

Awalnya sih saya biasa saja. Tak pernah terpikirkan oleh saya untuk menulis nyekhita. Pikir saya kan memang tugasnya pemred buat nulis kolom. 

Tapi, Bang Andi mendorong semua wartawan di Harian Momentum harus bisa membuat nyekhita. Satu persatu wartawan Harian Momentum pun mulai membuat nyekhita. 

Dari situ, saya pun belajar untuk menulis juga. Pertamanya sih saya ragu, tapi karena "dipaksa" Bang Andi saya pun memberanikan diri.

Sampai akhirnya nyekhita pertama saya berjudul "Ketika Atuk Zahdi Bohongi Jokowi" pada 13 Februari 2020. Tepat setelah kembali dari peringatan Hari Pers Nasional 2020 di Kalimantan Selatan.

Saat itu, untuk menulis satu nyekhita membutuhkan waktu yang cukup lama. Sama seperti ketika pertama kali membuat berita.

Mulai dari situ saya pun kembali memberanikan diri membuat nyekhita. Sampai sekarang saya pun masih terus belajar membuat nyekhita. 

Hanya saja, waktu yang dibutuhkan tidak seperti saat pertama kali menulis. Apalagi kalau memang sudah ada ide tulisan. 

Biasanya kalau belum ada ide, itu yang lama. Harus cari referensi dulu supaya dapat ide. Kalau masih belum ketemu ide juga, baru angkat tangan. Biar Bang Andi yang buat, hehe.

Maklum, masih masih belum terbiasa menulis kolom. Jadi kalau tidak ada ide agak susah. Makanya sampai saat ini masih membiasakan diri buat menulis. 

Seperti pesannya Bang Munizar. "Tidak ada orang yang pintar menulis. Yang ada orang terbiasa menulis".

Tapi terkadang saya masih kurang percaya diri dengan tulisan saya. Makanya tulisan yang terbit di edisi cetak, jarang dimuat di online harianmomentum.com. (**)

Oleh: Agung DW

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Menang Jadi Arang Kalah Jadi Abu ...

MOMENTUM-- Sejak awal Maret lalu, saya sebenarnya sudah mendapat ...


Pesan Khatib di Mimbar Jumat ...

MOMENTUM-- Pemilihan presiden (Pilpres) menjadi magnet tersendiri ...


Siklus Kehidupan ...

MOMENTUM-- Dulu, ketika beranjak remaja, saya selalu mendapat tug ...


Unila kembali Bergejolak ...

MOMENTUM-- Universitas Lampung (Unila) kembali jadi sorotan publi ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com