MOMENTUM, Liwa--Peran aktif seluruh elemen pemerintah sangat diperlukan dalam upaya mengatasi dampak penurunan perekonomian akibat pandemi covid-19.
Terkait hal tersebut Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengalokasikan aggaran Rp1,6 miliar untuk membantu program penanganan dampak pandemi covid-19, di sektor pariwisata.
Kepala Disporapar Kabupaten Lambar Tri Umaryani mengatakan, dana Rp1,6 miliar itu merupakan hasil refocusing atau pemotongan anggaran program kerja tahun 2021.
"Dana hasil refocusing itu akan kita gunakan untuk penanganan dampak ekonomi di bidang pariwisata yang terbagi menjadi beberapa item: pembagunan dan pengembangan fasilitas infrastruktur pariwisata, peningkatan sumberdaya manusia dan promosi pariwisata," terangnya.
Menurut dia, pandemi covid-19 sangat berpengaruh pada penurunan pendapatan daerah dari bidang pariwisata.
"Ya, pandemi ini menyebabkan sektor pariwisata kita kurang bergairah. Ini harus kembali kita bangkitkan, agar stabilitas pengembangan program pariwisata tetap stabil. Jangan sampai pasca pandemi, kita baru mulai lagi dari nol," ungkapnya.
Terus melakukan pendampungan pengelolaan desa wisata, menjadi salah satu upaya Disporapar Lambar menjaga stabilitas sektor pariwisata.
"Sehingga program pemulihan ekonomi disektor pariwisata diarahkan ke penambahan amenitas pendampingan desa wisata dalam rangka menyongsong anugerah desa wisata yang merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," terangnya.
Saat ini, Disporapar Lambar juga masih memberikan pendampingan program kerja kepada 35 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kabupaten setempat.
"Pengembangan ekonomi kreatif, promosi dan publikasi, terus kita lakukan untuk tetap menjaga eksistensi dan daya tarik wisata. Mengingat saat ini sejumlah obyek wisata di Lampung Barat cukup diminati masyarakat dari luar daerah," ungkapnya.
Try berharap, trend kunjungan wisata akan kembali membaik, sehingga program pengembangan pariwisata di Lambar berjalan normal, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Meski demikian, dia mengingatkan seluruh elemen harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan covid-19.
"Pengelola obyek wisata dan pengunjung harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai, sektor pariwisata justru memicu penularan covid-19. Mari kita jadikan pariwisata sebagai pelopor penerapan disiplin protokol kesehatan," ajaknya. (**)
Laporan: sulemy
Editor: munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com