MOMENTUM, Panaragan--Puluhan perwakilan pedagang Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran di Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) menggelar aski penolakan pembangunan Pertashop—penyalur BBM pertamina skala kecil, di Kelurahan Panaraganjaya.
Aksi para pedangan BBM eceran itu dilakukan dengan mamasang banner pitisi penolakan di lokasi pembangunan Pertashop.
Rendi perwakilan pedangan BBM eceran mengatakan, kehadiran Pertashop di wilayah tersebut, akan mematikan usaha mereka.
"Selama ini, kami menggantungkan hidup dari berdagang BBM eceran. Jika Pertashop ini dibangunan, usaha kami bisa mati," kata Rendi, Minggu (8-8-2021).
Dia berharap, pihak terkait dapat mempertimbangkan kembali rencana pembangunan Pertashop.
"Tolong kembali dipertibangkan, pikir dampaknya bagi kami para pedangan BBM eceran. Sekarang sedang pandemi covid-19, ekonomi kami makin sulit, Jangan ditambah sulit lagi dengan adanya Pertashop," ungkapnya.
Sebelumnya perwakilan pedagang telah membuat surat pernyataan penolakan yang disampaikan ke pihak Kelurahan Panaraganjaya.
"Kami sudah sampaikan surat pernyataan penolakan kepada pak Lurah Panaraganjaya. Kami juga sudah ditemui perwakilan keluarga pemilik Pertashop. Saat itu keluarga pemilik Pertashop mengatakan bahwa pembangunan itu hanya untuk menahan tahan, agar tidak longsor dan meminta para pedagang tidak membesar-besaran rencana pembangunan Pertashop itu," tuturnya.
Para pedagang BBM eceran itu, berharap Pemkab Tubaba bisa menengahi permasalah tersebut.
"Kami yakin Pemkab Tubaba memperhatikan pedagang kecil. Kami tidak menolak Pertashop, tetapi kami minta agar jarak antar pertashop dapat diatur dengan baik, sehingga pedagang kecil masih bisa mengais rezekinya," harapnya."Yang jelas kami hanya pedang kecil yang tidak bisa banyak berbuat. Apa lagi bersaing dengan pengusaha yang banyak modal dan dekat dengan penguasa. Kami orang kecil dan kami yakin pemerintah daerah Tubaba memikirkan pedang kecil," tegasnya.
Ketua Jaringan Pemantau Kebijakan Pembangunan (JPKP) Edison mengatakan, siap mendampingi para pedagang BBM eceran, untuk menyampaikan petisi penolakan Pertashop itu ke DPRD setempat.
"Ini aspirasi masyarakat kecil yang hidupnya bergantungan dari penjualan BBM eceran. Kami akan dampingi untuk menyampaikan penolakan melalui DPRD, Hami dukung adanya Pertashop di Tubaba, hanya saja jarak antara Pertashop harus diatur sesuai regulasi BPH Migas, agar kesejahteraan pedagang juga diperhatikan," kata Edison idampingi Ketua Pospera Tubaba Dedi Priyono. (**)
laporan: solihan
Editor: munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com