MOMENTUM, Pringsewu--Pemkab Pringsewu berkomitmen untuk terus melaksanakan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).

Komitmen itu dilakukan sejak dibentuk 2017 dengan dibentuknya Satgas Gebrak ODF (open defecation free atau stop buang air sembarangan) dari tingkat kabupaten, hingga pekon/kelurahan. 

Hasilnya, pada 2018, Pringsewu terpilih menjadi kabupaten dengan inovasi terbaik kedua dalam pelaksanaan program STBM. Juga pada 2019 kembali mengikuti STBM berkelanjutan dengan kriteria pemilihan sanitarian terbaik.

Kemudian pada 2020 kembali menjadi juara III untuk kategori demand creation. "Tahun ini (2021), kami mencoba kembali mengikuti penilaian STBM Award untuk kategori ennabling," kata Wakil Bupati Pringsewu Fauzi.

Fauzi mengatakan hal itu ketika membuka rapat persiapan verifikasi STBM Award 2021 Kabupaten Pringsewu, yang diikuti kepala dinas/instansi terkait di Hotel Regency, Gadingrejo, Selasa (7-9-2021).

Menurut dia, Kabupaten Pringsewu juga telah memiliki Perda No. 01 Tahun 2019 tentang STBM Berkelanjutan dan Surat Edaran Bupati Pringsewu No. 443/339.a/D.02/2019 tentang Kepemilikan Jamban Sehat 100 Persen sebagai strategi dalam pelaksanaan program STBM pilar 2 hingga 5.

Selanjutnya dikatakan, rapat dilakukan untuk menyamakan persepsi pihak terkait pada proses verifikasi data capaian STBM 5 Pilar di Kabupaten Pringsewu. "Perlu kita ingat, bahwa sinergitas merupakan kunci utama meraih keberhasilan," ujarnya.

Permasalahan sanitasi, menurut dia, bukan hanya masalah pembangunan sarana prasarana sanitasi. Namun menyangkut perilaku masyarakat sehari-hari. 

Karenanya, strategi yang dibuat hendaknya tidak hanya untuk meningkatkan kondisi sanitasi di kabupaten. Tetapi juga mencakup kegiatan non-fisik berupa pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam upaya melestarikan dan menjaga sarana dan prasarana yang telah dibangun. (*)

Laporan: Sulistyo

Editor: M Furqon.