MOMENTUM, Metro--Pemprov Lampung mencanangkan Kota Metro sebagai kota bebas rabies. Sebab, penanganan penyakit yang berasal dari hewan tersebut di Bumi Sai Wawai dinilai sangat baik.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Lili Mawati mengatakan, ada tiga faktor yang membuat Kota Metro diajukan sebagai kota bebas rabies. Pertama dalam tiga tahun terakhir tidak ada kasus rabies yang terjadi di Bumi Sai Wawai.
"Penanganan rabies di Kota Metro sangat baik. Metro ini kota pertama yang secara kompatemen dan kawasan yang kita ajukan sebagai kota bebas rabies. Karena tempat lainya ada di Pulau Tabuan, Kabupaten Tanggamus kemudian Pulau Pisang di Pesisir Barat dan Pulau Sebesi," kata dia usai acara peringatan World Rabies Day, di Kota Metro, Selasa (28-9-2821).
Dijelaskannya, faktor kedua karena persentase vaksin rabies kepada hewan pembawa penyakit tersebut di Kota Metro juga sangat tinggi yaitu 70 persen.
"Pemkot Metro sendiri menyediakan anggaran khusus untuk membeli vaksin rabies, karena itu cakupan vaksin rabies disini cukup tinggi. Dan yang ketiga sarana dan prasarana seperti RPH, rumah potong unggas, Labkeswan juga ada. Karena itu kita ajukan Metro sebagai kota bebas rabies," paparnya.
Sementara, Walikota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, kasus rabies terakhir di Kota Metro terjadi tahun 2016 lalu. Kemudian, hingga saat ini belum ada laporan adanya kasus tersebut.
"Terakhir 2016 lalu dan sampai sekarang tidak ditemukan lagi," jelasnya.
Menurutnya, butuh komitmen dan kerjasama semua pihak untuk mewujudkan Kota Metro sebagai kota bebas rabies.
"Iya tentu juga harus melibatkan masyarakat dalam menyukseskan program ini. Termasuk dengan dilakukanya vaksin rabies ini untuk mencegah adanya penyakit dari hewan yang menular ke manusia," paparnya.
Kepala DKP3, Herry Wiratno menjelaskan, bertepatan dengan tanggal 28 September 2021 merupakan puncak dari Peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) antara lain: KIE mengenal penyakit Rabies, pencegahan dan pengendaliannya, dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang, yang merupakan pemilik hewan kesayangan (anjing dan kucing) Vaksinasi Rabies Massal.
Dia menambahkan, jumlah Vaksin Rabies sebanyak 105 dosis, Sterilisasi (Kastrasi dan Ovariohisterektomi) pada Anjing dan Kucing, sedangkan Kegiatan Vaksinasi Rabies Massal di seluruh wilayah di Kota Metro telah dilaksanakan sejak 6 September dan direncanakan selesai pada pada 4 Oktober 2021 dengan target vaksinasi sebanyak 2400 dosis.
"Lima tahun terakhir (2016-2020) menunjukkan cakupan vaksinasi yang terus meningkat, dengan rata-rata persentase cakupan vaksinasi sebanyak 60,8 persen sedangkan kasus penyakit rabies terakhir di Kota Metro dua kasus yaitu pada tahun 2016," tambah Heri.
Dia menjelaskan, pada tahun 2020 jumlah Populasi Hewan Penular Rabies di Kota Metro sebanyak 3.274 ekor (Anjing 829 ekor, Kucing 2.403 ekor dan Kera 42 skor) dengan cakupan vaksinasi rables 2.650 ekor (Anjing 608 ekor, Kucing 1.915 ekor dan Kera 17 ekor), dengan kata lain 78,19 persen Hewan Penular Rabies di Kota Metro telah berhasil divaksin rabies.
Pihaknya mengapresiasi masyarakat yang memiliki kesadaran untuk memelihara hewan kesayangannya (anjing, kucing dan kera) dengan ikut serta memberikan vaksinasi rabies dan sterilisasi pada hewan penular rabies.
"Dengan upaya-upaya yang telah dilakukan, kita berharap kasus gigitan Robles akan terus semakin berkurang dan segera bebas dari penyakit Rables, tentunya dengan komitmen yang kuat dan kerjasama yang erat dari kita semua," ucapnya.(**)
Laporan: Adipati Opie/Rio
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com