Sujadi Bagikan Bibit Tanaman Buah Tin dan Zaitun ke Pesantren

Tanggal 23 Okt 2021 - Laporan - 391 Views
Bibit pohon buah tin dan zaitun dibagikan untuk dikembangkan di lingkungan pesantren di Pringsewu.

MOMENTUM, Pringsewu--Bupati Pringsewu Sujadi secara simbolis menyerahkan bibit pohon buah tin dan zaitun kepada sejumlah pengurus pondok pesantren, supaya bisa dikembangkan lagi dilingkungan pesantren.

Setahun sebelumnya, Sujadi sudah menanam bibit tin dan zaitun di halaman kantor Pemkab Pringsewu dengan harapan dapat memberikan keberkahan.

Pemberian bibit pohon buah tin dan zaitun itu disela-sela upacara bendera memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke VI tahun 2021 di lapangan pemkab setempat, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, pada Jumat (22-10-2021).

Bupati Sujadi dalam hal ini bertindak sebagai pembina upacara yang diikuti oleh perwakilan santri dari berbagai pondok pesantren dan kepala OPD di lingkup Pemkab Pringsewu dengan mengenakan sarung dan berkopiah.

Dihadiri Wabup Pringsewu Fauzi dan Sekdakab Heri Iswahyudi, beserta para Asisten dan Staf Ahli Bupati, Kepala Kementerian Agama Pringsewu A. Rifa'i, Ketua MUI Pringsewu KH.Hambali serta Ketua PCNU KH.Taufik Qurahim.

Bupati Sujadi membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI mengatakan, Presiden Joko Widodo melalui Keppres No.22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya 'Resolusi Jihad' yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan lndonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Sejak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahun rutin diselenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda, dimana untuk peringatan Hari Santri Tahun 2021 ini mengangkat tema ''Santri Siaga Jiwa Raga''.

"Maksud tema Santri Siaga Jiwa Raga adalah bentuk pernyataan sikap santri lndonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan lndonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia,"ujarnya.

Siaga Jiwa Raga ini merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak, melainkan juga tazkiyatun nafs, yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai tirakat lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tema Santri Siaga Jiwa Raga juga menjadi sangat penting dan relevan di era pandemi saat ini, di mana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan dengan 5M + 1D."Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan doa," imbuh Sujadi. (*)

Laporan: Sulistyo
Editor: M Furqon.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Hima Akuntasi IIB Gelar Seminar Literasi Baha ...

MOMENTUM, Bandarlampung – Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuntansi I ...


LPM Pringsewu Bekerja Sama dengan LKP DMC Gel ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabu ...


35 Anggota Paskibraka Provinsi Lampung Terpil ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Seleksi Paskibraka Provinsi Lampung berl ...


4 Calon Paskibraka Lampung Selatan Lulus Ting ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Lamp ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com