MOMENTUM, Panaragan--Jainika Andraini, orang tua korban kecelakaan lalulintas (lakalantas) mendatangi Balai Wartawan Profesor Bagir Manan, kantor PWI Tulangbawang Barat (Tubaba) di Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Jumat (5-11-2021).

Jainika didampingi suaminya, Darwin dan kedua orang tuanya, Hepni dan Eka Wati. Mereka menceritakan tentang laporannya ke Polres Tubaba pada 1 November 2021 yang hingga kini belum ada tindaklanjutnya.

Laporan tersebut terkait dengan si buah hatinya, AA (10 bulan). Anak laki-lakinya itu meninggal dunia akibat lakalantas di Tiyuh/Desa Kartaraharja, Tulangbawang Udik, Rabu 27 Oktober 2021.

Menurut keterangan Jainika, saat itu dia mengendarai motor Yamaha Mio BE 3447 SQ dengan ibunya, Eka Wati beserta bayinya (korban) hendak pulang ke rumahnya di Tiyuh Karta Tanjungselamat, Tulangbawang Udik. Saat tiba di wilayah Kartaraharja di depan pertashop, mereka mengalami kecelakaan.

"Tiba-tiba ada mobil pickup bermuatan kayu menyeberang jalan seketika. Motor kami mengelak kayu yang keluar dari mobil sehingga motor kami menabrak bak samping mobil itu. Kami langsung terjatuh dan anak kami pingsan tidak sadarkan diri akibat kepalanya yang terbentur di aspal," bebernya.

Atas kejadian tersebut, korban AA dilarikan ke Rumah Sakit terdekat Asy-Syifa. Namun karena luka serius terhadap korban maka dari pihak RS Asy-Syifa merujuk ke RS Muhammadiyah Metro.

"Selama tujuh hari di RS Muhammadiyah Metro, hingga anak kami hembuskan nafas terakhirnya pada 1 November lalu, pihak mobil pickup tidak pernah menjenguk bahkan hingga saat ini pun tidak pernah menjumpai kami," keluh sang ibu korban Jainika Andraini, Jumat (5/11/2021).

Tepat pada tanggal 1 November 2021, Darwin, orang tua korban melaporkan ke Mapolres Tubaba dengan Nomor:LP/B/383/XI/2021/SPKT SATLANTAS POLRES TUBABA/POLDA LAMPUNG

"Kami berharap kepada pihak kepolisian setempat untuk menegakkan keadilan yang sebenarnya," harapnya dengan nada tangisan.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tubaba Iptu Suarjono Suryaningrat, menjelaskan, sebelumnya pada Senin 1 November 2021, telah meminta keterangan dari pengemudi mobil. Juga telah memanggil dua saksi warga sekitar yang melihat kejadian.

"Berdasarkan hasil penyelidikan yang kita lakukan dengan meminta keterangan dari masing-masing pihak tersebut, ternyata tidak ada yang sinkron, semua memiliki versi cerita yang berbeda-beda. Oleh karenanya, kita belum dapat menyimpulkan apakah pihak dari mobil pickup atau motor yang salah," terangnya.

Untuk itu lanjutnya, Sabtu besok (6/11/2021) kita memutuskan akan menggelar reka ulang kejadian perkara.

"Dengan memanggil semua pihak bersangkutan,
agar dapat diketahui mana pihak yang salah dan mana yang benar, untuk kemudian ditindaklanjuti dan di proses secara hukum," tutur Suarjono. (*)

Laporan: Solihin
Editor: M Furqon.