MOMENTUM, Metro--Minimnya ketersediaan pupuk menjadi kendala petani di Kota Metro yang saat ini sedang menghadapi musim tanam.
"Kembali lagi ke pupuk, walaupun edukasi dari Dinas Pertanian pada musim ini ada pengurangan kuota pupuk, itu yang menjadi perhatian bagi kami. Kami juga akan menerapkan pemakaian pupuk organik sesuai dengan anjuran pemerintah," kata Ngatiri, petani di Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Rabu (24-11-2021).
Selain pupuk, dia menambahkan, tidak ada kendala yang dihadapi petani pada masa tanam (MT) 1 ini. Bahakan, hama dan curah hujan bukan suatu halangan bagi para petani di daerahnya.
"Dalam mengolah lahan memang memerlukan air yang cukup banyak. Kemudian, hama tikus juga saat ini berkurang. Hal itu sudah terbukti pada saat kami membajak sawah tidak lagi kami temukan kumpulan tikus yang bersarang di persawahan," ujarnya.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Herry Wiratno melalui Kabid Pertanian, Herman Susilo mengungkapkan, persawahan di Bumi Sai Wawai ini tidak terancam masalah banjir.
Namun begitu, jika terjadi luapan sungai yang ada di Way Sekampung, Batanghari petani akan terkena dampaknya.
"Kalau Way Sekampung meluap, kami juga ikut merasakan imbasnya, tapi tidak terlalu parah. Kalau banjir di saluran kita aman, tidak sampai terjadi banjir seperti daerah lain," kata dia.
Dia menyebut, di musim pengolahan lahan ini justru membantu petani.
"Hujan ini tergantung, di kita malah membantu pengolahan lahan. Namun, jika nanti kita di usia satu Minggu masih terendam air ya bisa jadi kita gagal tanam. Itu bisa merusak tanaman padi," ungkapnya.
Untuk menghindari hal itu, lanjutnya, saat ini pihaknya mencari solusi terbaik. Apakah akan bekerjasama dengan Balai Besar PU untuk menormalisasi sungai ataupun langkah lainnya.
"Karena banjir itu faktor alam. Tapi, dari pemerintah provinsi telah menyiapkan bantuan benih padi untuk ditaman kembali bagi mereka yang terdampak banjir. Kemudian kita juga ada program asuransi usaha tani padi yang melindungi juga akibat gagal panen karena banjir. Dan itu sudah di asuransi, klaim nya 6 juta perhektar," ucapnya. (**)
Laporan: Adipati Opie/Rio.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com