MOMENTUM, Brajaselebah--Budaya gotong-royong di masyarakat mulai berkurang. Padahal, budaya tersebut mampu memperkokoh dan mempersatukan bangsa Indonesia.
Demkian terungkap dalam Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron di Desa Brajaindah, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, Ahad (28-11-2021).
Dihadiri Danramil 429-09 Wayjepara, Lampung Timur, Kapten Arm Adi Hernizar, Sekretaris Kecamatan Brajaselebah Hendri Gunawan, Kades Brajaindah Sarip Hikayat, aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemudi serta anggota PKK setempat.
Menurut Ali Imron, gotong-royong merupakan warisan budaya bangsa. Sebagai ajang silaturami yang selama ini mempererat hubungan antarwarga. "Budaya gotong-royong membuat kehidupan bermasyarakat menjadi guyup dan saling menghargai," katanya.
Pada masa lalu, kata anggota Fraksi Partai Golkar itu, banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat secara bergotong-royong. Seperti, membersihkan lingkungan fasilitas umum.
Bahkan, kata politisi kelahiran Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, itu kuatnya budaya gotong-royong, bangsa Indonesia juga bergotong-royong saat melawan penjajah.
Karena itu, Imron mengajak seluruh komponen masyarakat untuk membangkit kembali semangat gotong-royong. Dengan demikian diharapkan kerukunan kehidupan masyarakat akan terjaga.
Senada dengan Imron, juga disampaikan Adi Hernizar. Gotong-royong merupakan wujud kesadaran masyarakat bernegara. Serta dibutuhkan untuk mempertahakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena itu, menurut Adi, wawasan kebangsaan perlu terus diajarkan kepada masyarakat untuk menumbuhkan semangat bela negara.
Sekarang bela negara tidak lagi menggunakan senjata seperti saat mengusir penjajah. Namun, kata dia, bela negara dapat dilakukan masyarakat sesuai tugas da perannya dengan baik. (*)
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com