MOMENTUM, Pringsewu--Seorang pria meninggal dunia di Masjid Baitur Rohman Pekon/Desa Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, pada Jumat (3-12-2021).
Pria itu diduga meninggal lantaran serangan penyakit stroke ringan dan darah tinggi, karena ditemukannya sejumlah obat merk Amkodivine (penurun tekanan darah tinggi) dalam tas korban.
Diketahui dalam tas korban ditemukan identitas bernama Mursyid (47) merupakan warga Dusun Dandan RT 001 RW 006 Kelurahan Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kapolsek Gadingrejo Iptu Ay Tobing menuturkan, dari beberapa keterangan saksi di lokasi kejadian, sebelum ditemukan meninggal dunia korban sedang menunaikan salat sunnah di Masjid Baitur Rohman.
Pada saat memasuki rakaat kedua tiba-tiba korban terjatuh kebelakang dan kejang-kejang.
Karena mengira korban terkena serangan penyakit epilepsi, maka jemaah yang ada dalam masjid tidak berani menolong dan melaksanakan salat Ashar.
"Ketika selesai jemaah mengecek kondisi korban, ternyata korban sudah tidak bergerak lagi," terang Kapolsek Gadingrejo mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi.
Mengetahui korban tidak bergerak lagi, kata Kapolsek, jemaah menghubungi tenaga medis, petugas bhabinkamtibmas dan babinsa.
Setelah petugas medis, polisi dan TNI datang dan melakukan pemeriksaan ternyata korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
"Untuk mengetahui penyebab meninggalnya korban, jenazah langsung dibawa ke RSUD Pringsewu menggunakan ambulan milik Puskesmas Gadingrejo," terang Iptu Ay Tobing.
Kapolsek menuturkan, dari hasil pemeriksaan tim dokter RSUD Pringsewu diduga kuat penyebab meninggalnya korban karena terkena serangan stroke ringan.
"Bahkan dari keterangan keluarga korban yang berhasil dihubungi, menjelaskan selama ini korban terkena penyakit darah tinggi," ungkapnya.
Kapolsek Gadingrejo menambahkan, sudah bertemu langsung dengan kerabat korban yang berasal dari Lampung Timur. Keluarga korban mengaku menerima dan mengiklaskan kematian korban serta menolak untuk dilakukan proses autopsi.
"Karena keluarga mengaku menerima dan menolak dilakukannya proses autopsi, maka jenazah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halaman di Sumenep Jawa Timur guna dilakukan proses pemakaman," ungkap Tobing.
Ditambahkan Kapolsek, saat kejadian korban hanya seorang diri. Korban diketahui berkeliling kampung dengan berjalan kaki untuk meminta sumbangan dari warga sekitar.
"Namun sampai saat ini belum diketahui persis arah dan tujuan korban," imbuh Iptu Ay Tobing. (lis)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com