Lampung Barat Intensif Lakukan Pencegahan Pandemi Covid-19

Tanggal 06 Des 2021 - Laporan - 796 Views
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat vaksin Covid-19.

MOMENTUM, Liwa--Merebaknya virus Corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dari Wuhan, Cina telah melumpuhkan berbagai lini kehidupan di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia.

Virus yang mulai menyebar pada akhir 2019 tersebut, mengakibatkan berbagai sistem kehidupan terganggu. Seperti kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, politik dan lain sebagainya.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Upaya itu kemudian dikenal dengan gerakan 5M. Yaitu, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Ditambah dengan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Di Lampung Barat, pandemi Covid-19 mulai diketahui pada Maret 2020. Di bawah kepemimpinan Bupati Parosil Mabsus dan wakilnya Mad Hasnurin (PM), Pemkab Lambar pun menerapkan kebijakan yang diambil pemerintah pusat.



Selain menerapkan 5M dan PPKM, Pemkab Lampung Barat melakukan dengan sigap dan cepat menerbitkan kebijakan yang dinamakan "Serangan 26 Maret". Dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh tempat umum, seperti tampat ibadah, pasar, dan jalan raya.

Serangan 26 Maret dilakukan seluruh aparatur pemerintah, mulai dari kabupaten, kecamatan hingga (desa) pekon. Kegiatan ini dibantu personil TNI-Porli dan organisasi terkait.

Tak hanya itu. Pemkab Lampung Barat juga membuat posko penyekatan di empat perbatasan wilayah. Yaitu, di Pinusan, Sumberjaya (perbatasan Lampung Barat dengan Lampung Utara). Posko di Kecamatan Suoh (perbatasan dengan Tanggamus). Posko di Pekon Kubu Perahu (perbatasan dengan Pesisir Barat). Posko di Kecamatan Sukau (perbatasan dengan Oku Selatan Provinsi Sumatera Selatan).

Selain itu, Pemkab Lampung Barat juga membuat posko penanganan dan pencegahan Covid-19 di tingkat kecamatan hingga pekon. Sehinga setiap warga yang keluar masuk wilayah Lampung Barat tak luput dari pemeriksaan petugas.



Warga yang melintas akan dicek riwayat perjalanannya, dari luar atau pun dalam daerah yang terindikasi penyebaran Covid-19-nya tinggi. Pelaksanaan kegiatan ini dibantu jajaran TNI-Polri, serta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Lampung Barat dan diketuai Parosil Mabsus selaku kepala daerah.

Saat pandemi Covid-19 merebak, Pemkab Lampung Barat sempat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski berimplikasi terhadap aktivitas masyarakat, ekonomi, pendidikan, dan sosial, kebijakan ini diambil demi keselamatan jiwa warga.

Upaya Pemkab Lampung Barat dalam penanganan Covid-19 tidak berhenti sampai di situ. Bupati Parosil dan wakilnya, Mad Hasnurin menggalakkan Gerakan Masyarakat Pakai Masker (Gemar PM).

Gemar PM bertujuan mengajak masyarakat untuk menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan memakai masker atau 3M. Gerakan ini dilakukan secara masif di seluruh penjuru kabupaten yang disebut sebagai Bumi Beguai Jejama Sai Betik.



Masih ada lagi gerakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang dilakukan Pemkab Lampung Barat. Melalui puskesmas di 15 kecamatan, juga dilakukan 3T yang berarti testing, tracing, dan treatment.

Testing untuk mendeteksi warga orang yang terindikasi terpapar Covid-19. Tracing untuk melacak orang yang berinteraksi dengan seseorang yang terpapar Codir-19. Kemudian, treatment apabila orang tersebut terpapar Covid-19, dilakukan karantina agar tidak melakukan kontak dengan orang lain.

Khusus gerakan masyarakat Pakai Masker atau Gemar PM yang dilakukan pada April 2020, Pemkab Lampung Barat menyebarkan masker gratis sebanyak 200 ribu buah.

Dengan asumsi jumlah penduduk Lampung Barat sebanyak 265 ribu jiwa, 200 ribu masker dinilai memenuhi kebutuhan masyarakat.

Masker yang dibuat penjahit lokal dengan menggunakan dana desa, itu didistribusikan melalui aparatur pekon, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), dan organisasi kemasyarakatan seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Karang Taruna.



Selain masker kain, Bupati Parosil juga menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar menyebarkan masker jenis scuba kepada pelajar SD/MI dan SMP/MTs. Total penerimanya: 47.720 pelajar. SD 29.762, MI 4.734, SMP 10.524, dan MTs sebanyak 3.060 yang tersebar di 323 sekolah di Lampung Barat.

Menurut Parosil, gerakan tersebut merupakan wujud tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat guna mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat juga diminta mematuhi anjuran pemerintah agar penanganan Covid-19 bisa maksimal.

Selain masker, Pemkab Lampung Barat juga memberikan bantuan berupa sembako gratis bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang ada di 15 kecamatan. Baik menggunakan dana desa, bantuan pusat dan anggaran yang bersumber dari APBD Lampung Barat.



Program lain untuk mencegah penyebaran virus Corona ini, berupa vaksinasi dari pemerintah pusat. Kabupaten Lampung Barat ditargetkan melakukan vaksinasi 220 ribu. Sejak 1 Februari hingga 27 November 2021, sudah terealisasi 60,98 persen. Target tersebut optimistis terpenuhi hingga akhir Desember 2021, dengan catatan vaksinya tersedia.

Vaksinasi dilakukan agar terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok bagi seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Lampung Barat.

Capaian pelaksanaan vaksinasi covid-19 yang sempat di urutan tiga tertinggi di Provinsi Lampung. Hal ini merupakan buah kerjasama semua pihak, mulai dari TNI-Polri, partai politik, media massa, dan lintas sektoral lainnya. (adv).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Prevalensi Stunting Kabupaten Pringsewu 15,8 ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Berdasarkan hasil survei Status Gizi Indon ...


Bawaslu Waykanan Gandeng BPJS Ketenagakerjaan ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Pengawasan pemilu merupakan salah satu b ...


Lampung Wilayah Rentan Bunuh Diri Ketujuh Nas ...

MOMENTUM, Gedongtataan-- Provinsi Lampung berada di urutan ketuju ...


Waspada! DBD Mulai Menjangkit di Waykanan ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menja ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com