MOMENTUM, Pringsewu--Sekitar 80 persen atlet di Kabupaten Pringsewu yang dipersiapkan menghadapi Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Lampung pada 2022 kondisinya baik.
Kondisi kesehatan dan kebugaran atlet tersebut diketahui setelah dilakukan tes fisik, prikologi, dan Bioimpedance Analisis (BIA) selama enam hari, 17-22 Desember 2021 di GOR Kuncup Pringsewu.
Hasil merupakan kesimpulan berdasarkan evaluasi 20 orang anggota Tim Binpres KONI Provinsi Lampung dan Tim ahli keolahragaan dari Universitas Lampung serta tujuh pelatih.
Koordinator Assesment Aris Mulato, didampingi Ketua Umum KONI Pringsewu Dwi Pribadi, mengatakan tes dilakukan untuk menjaring atlet yang akan berlaga pada porprov. Serta pembinaan atlet berkala dan terprogram.
"Jadi, KONI tidak hanya menerima data atlet di atas meja dan belum tahu kualitasnya. Namun akan mengetahui kualitas yang sebenarnya," jelasnya usai rapat konsultasi analisis dan evaluasi akhir tahun 2021 di Sekretariat KONI Pringsewu, Senin (27-20-2021).
Disebutkan, assesment diikuti 237 atlet terdiri 146 atlet putra dan 91 putri. "Sebanyak 237 atlet berasal dari 12 cabang olahraga (cabor). Atletik, sepakbola, futsal, basket, volly, renang, silat, karate, tinju, kurash, taekwondo dan hapkido," jelasnya.
Aris menuturkan, evaluasi tes fisik dan psikis terhadap atlet ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan fisik serta psikologi para atlet Kabupaten Pringsewu.
Dengan demikian, para pembina dan pelatih dapat meningkatkan fisik dan psikis atletnya untuk dapat tampil secara prima pada ajang porprov 2022.
"Harapan kami kiranya agar para pembina dan pelatih dapat menggunakan data ini guna melihat perkembangan dan kesiapan para atlet dalam menghadapi pertandingan-pertandingan yang akan diikutinya," harap Aris Mulato.
Dwi Pribadi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan assesment tes fisik, psiko tes dan BIA terhadap atlet dari Kabupaten Prengsewu.
KONI Pringsewu melakukan terobosan baru dengan menerapkan sport science guna mengoptimalkan para atlet yang akan dipersiapkan untuk atlet Porprov Lampung mendatang. Sehingga dapat diketahui kondisi teknik dan fisik atlet untuk mewujudkan program latihan yang maksimal.
Dwi Pribadi menuturkan, penerapan sport science sudah diterapkan di daerah-daerah maju dan sudah terbukti ampuh menghasilkan altlet-atlet peraih medali emas. "Kabupaten Pringsewu adalah yang pertama penerapan sport science bekerja sama dengan KONI Provinsi Lampung dan Universitas Lampung," terang Dwi.
Dia mengharapkan, untuk hasil dari Test Sport Spesific maka seorang atlet akan bisa diketahui kelemahan-kelemahan baik teknik, mental dan kondisi phisiknya. Sehingga atlet dan pelatih dapat meningkatkan porsi latihan hingga mencapai performa terbaik.
Sementara Frans Nurseto, Wakil Ketua II KONI Provinsi Lampung yang membidangi Pembinaan Prestasi, Diktat, Litbang dan Sport Science yang juga selaku Tim Ahli keolahragaan mengatakan, pengembangan olahraga tanpa assesment belum bisa dijadikan ukuran untuk profesional dan kualitas atlet.
"Justru bagi atlet yang sudah berkelas menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,"ujarnya.
Frans Nurseto memaparkan, secara umum kondisi fisik atlet memiliki lima kriteria yakni kurang, cukup, baik, baik sekali dan sempurna. "Idealnya seoarng atlet harus mencapai tahapan sempurna. Untuk mencapai tahap yang sempurna, tentunya harus didukung oleh suatu program latihan fisik yang terencana dengan baik,"ujarnya.
Seperti latihan-latihan fisik yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan setiap atlet. "Pelatih cabang harus memiliki pengetahuan yang baik tentang teori-teori yang berhubungan dengan kondisi fisik dan mampu bagaimana memberikan latihan-latihan kondisi fisik yang benar terhadap atlet yang dilatihnya," imbuh Frans. (*)
Laporan: Sulistyo.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com