Harianmomentum.com--BPJS Kesehatan berhasil membuat masyarakat luas berpikir bahwa tidak ada masalah dalam proses pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan fungsi koordinasi antar lembaga. Padahal ada banyak masalah di BPJS Kesehatan.
"Kita semua seolah terjebak dalam
mainstream yang dimainkan BPJS Kesehatan," kata Koordinator Nasional
Masyarakat Peduli BPJS (Kornas MP BPJS) Hery Susanto dalam keterangan tertulis
yang diterima wartawan, Jumat (6/10).
Hery Susanto kemudian menjabarkan bahwa dirinya belum pernah
menemukan BPJS Kesehatan mengambil langkah koordinatif bagi semua stakeholder.
Antar lembaga seakan disekat satu sama lain dan tidak pernah ada suatu pola
informasi sinergis yang mendukung program JKN secara baik.
"Yang ada hanyalah dari, oleh, dan untuk BPJS Kesehatan
itu sendiri. Eksklusif dan cenderung menjadi sumber konflik. Menjadi beban
negara karena selalu defisit hingga minta kenaikan iuran dari masyarakat,"
urainya.
Dalam banyak kasus, lanjutnya, BPJS Kesehatan tidak berpihak
kepada masyarakat. Ia lebih cenderung berpihak kepada faskes dan RS sebagai
sesama profesinya.
"Mereka lebih takut kehilangan hubungan kemitraan
ketimbang dengan masyarakat. Sebuah sindikasi kongkalikong yang cenderung
mendekati nyata. Uang rakyat disikat, uang negara diembat. BPJS kesehatan
sumber konflik JKN makin mendekati realitas," ujarnya
"Di hulu ada uang negara dan rakyat sebagai sumber
nutrisi, di hilir ada faskes dan RS tempat aliran dana JKN mengalir beserta
defisitnya," tutup Hery. (rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com