Harianmomentum.com--Rumah
Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung mencatat banyak pekerja terkena gangguan jiwa
karena kondisi suasana kerja tidak nyaman.
"Para pekerja
menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja. Sehingga perlu diciptakan
suasana yang nyaman dan aman agar terhindar dari gangguan jiwa di tempat
kerja," ujar Direktur RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung, Dr Ansyori, MM
terkait Hari Kesehatan Jiwa se-dunia yang diperingati setiap 10 Oktober, di Gedongtataan,
Pesawaran, Senin (9/10).
Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Provinsi Lampung pada 2016, jumlah penduduk yang bekerja
sebanyak 3,9 ribu. Jumlah tersebut sangat besar dan memerlukan perhatian yang
serius agar seluruh pekerja tersebut terhindar dari penyakit akibat pekerjaan.
Termasuk gangguan jiwa di tempat kerja.
Menurut Word Health
Organisation (WHO), satu dari tujuh pekerja mengalami gangguan jiwa di tempat
kerja. "WHO mengestimasikan dampak kerugian kumulatif global terhadap
masalah kesehatan jiwa pekerja mencapai 16,3 triliun dolar AS," kata
Ansyori.
Pemerintah Provinsi
Lampung melalui RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung, kata Ansyori, konsen terhadap
penanganan dan pencegahan gangguan jiwa di tempat kerja. Dengan memberikan
layanan konseling, penyuluhan kesehatan jiwa, dan pemeriksaan kesehatan jiwa
bagi para pekerja. Hal tersebut, sesuai tema peringatan tahun ini yaitu 'Mental
Health in the Workplace'.
Menurut Ansyori, jika
pekerja jiwanya sakit, produktifitas menurun dan dapat merugikan perusahaan.
Diharapkan, ujar Ansyori, seluruh instansi baik pemerintah, BUMN, dan swasta
dapat meningkatkan perhatian terhadap pemenuhan fasilitas bagi karyawan.
Misalnya, cek
kesehatan rutin, konseling, dan rekreasi bagi penyegaran mental. "Dengan
pekerja yang sehat jiwa, produktifitas meningkat dan keluarga menjadi
bahagia," kata Ansyori. (rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com