MOMENTUM, Gedongtataan--Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran memperpanjang masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) sekolah hingga Maret mendaang.
Kebijakan itu karena melonjaknya penyebaran pandemi Covid-19 di Kabupaten Pesawaran hingga berstatus zona merah.
Kepala Disdikbud Pesawaran, Anca Martha Utama mengatakan, hal itu dilakukan guna mencegah timbulnya cluster baru di lingkungan dunia pendidikan.
"Kita tidak mau mengambil resiko. Kalau memaksakan pembelajaran tatap muka (PTM), karena kita ketahui saat ini kasus terkonfirmasi di Pesawaran sedang tinggi, ditambah lagi beberapa daerah yang anak murid dan guru terpapar covid-19," katanya, Rabu (23-2-2022).
Anca juga mengatakan, pemberlakuan PJJ juga berdasarkan pada status zonasi penyebaran covid-19 di sebelas kecamatan yang ada di Pesawaran. Bahkan, dia belum bisa memastikan kapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka kembali dibuka.
"Kita tunggu saja, apakah di bulan Maret itu kasus sudah turun atau belum, kalau masih tinggi, ya terpaksa PJJ akan kita perpanjang lagi untuk menjaga keselamatan anak murid kita dari paparan virus," jelasnya.
Anca mengatakan, kalau untuk persentase vaksinasi anak sekolah, pihaknya mencatat hampir 90 persen sudah tervaksin, begitu juga para guru dan tenaga pendidikan.
"Tenaga pendidik kita sudah semua, hanya saja masih ada beberapa guru yang memiliki penyakit komorbit yang tidak bisa kita lakukan vaksin, kemudian anak-anak murid pun kita sedang melakukan percepatan," kata dia.
Menurut Anca, dengan pembelakuan PJJ, pihaknya mengalami kesulitan untuk memberikan vaksin tahap kedua kepada murid. Karena itu, dia meminta setiap sekolah untuk memfasilitasi anak murid yang akan melakukan vaksin tahap kedua melalui pemerintah desa.
Diketahui, Kabupaten Pesawaran kini ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19. Berdasarkan data dinas kesehatan setempat, terdapat sembilan kecamatan berzonaerah, satu zona orange dan satu kecamatan zona kuning. (*)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com