Warga Ngadu Soal Bantuan Pemerintah Salah Sasaran kepada Anggota DPRD Lampung

Tanggal 01 Mar 2022 - Laporan M Furqon. - 480 Views
Anggota DPRD Provinsi Lampung meninjau budidaya ikan lele menggunakan sistem bioglok di Margasari, Lampung Timur.

MOMENTUM, Labuhanmaringgai -- Beragam bantuan pemerintah dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti bantuan untuk nelayan dan petani kecil.

Namun, ternyata, tidak seluruh bantuan yang diberikan pemerintah tepat sasaran. Akibatnya, dana bernilai puluhan juta rupiah sia-sia. Usaha meningkatkan kesejahteraan warga dari golongan miskin pun tak terwujud.

Persoalan tersebut terungkap saat Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Golkar Ali Imron melakukan reses di Desa Margasari, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lampung Timur.
 
Reses berlangsung di kediaman tokoh masyarakat setempat, Baharuhin, Ahad, 27 Februari 2022. Dihadiri sejumlah aparatur desa, tokoh masyarakat serta anggota kelompok tani dan nelayan.

Peserta petemuan, Agus mengungkapkan tentang bantuan pemerintah yang diberikan kepada nelayan kecil di desanya. Bantuan berupa kapal nelayan berukuran besar akhirnya rusak. Belum pernah digunakan untuk menangkap ikan.

Hal itu terjadi karena untuk mengoperasikan kapal tersebut membutuhkan modal besar yang jauh dari jangkauan nelayan kecil. "Nelayan kecil seperti kami, tak memiliki modal untuk mengoperasikan kapal besar," katanya.

Menurut dia, seharusnya pemerintah dalam memberikan bantuan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan penerimanya. Sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dia mencontohkan, bantuan yang dinilai bisa bermanfaat untuk nelayan kecil seperti mereka berupa jaring dan mesin kapal tempel.

Selain itu, menurut Bahrudin, para nelayan di desanya juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk usaha tambak ikan lele dengan sistem bioflok.

Menurut dia, ikan hasil nelayan dari laut, tidak seluruhnya bisa dijual dari dikonsumsi. Agar tidak terbuang sia-sia, ikan yang tidak laku dijual bisa dijadikan pakan lele di tambak.

Beberapa nelayan di wilayah itu sudah berhasil membudidayakan ikan lele dengan sistem bioflok. Di antaranya, kolam milik Agus, berukuran dua kali delapan meter, ditanami 15 ribu bibit ikan lele.

"Setiap dua bulan, kami bisa memperoleh penghasilan dari menjual ikan lele. Lumayan, bisa menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga," katanya.

Menganggapi aspirasi nelayan di atas, Imron mengatakan akan menyampaikan kepada dinas atau instansi terkait.

"Soal bantuan, silakan diajukan. Tidak perlu bikin proposal. Cukup bikin surat permohonan yang diketahui kepala desa. Kami siap bantu menghubugan ke dinas atau instasi terkait," kata politisi Partai Golkar asal Lampung Timur.

Turut hadir dalam petermuan itu, penyuluh pertanian swasta, Suprayitno dan Misbahul Huda dari Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, Lamtim. (*)

Editor: Muhammad Furqon


Comment

Berita Terkait


Kasat Reskrim Ingatkan Anggota PPK untuk Jala ...

MOMENTUM, Tanggamus -- Kasat Reskrim Polres Tanggamus Iptu Muhamm ...


KPU Tanggamus Lantik 100 Anggota PPK untuk Pi ...

MOMENTUM, Tanggamus --  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanggamu ...


Made Bagiasa Siap Ramaikan Pilbup Lamteng ...

MOMENTUM, Bandarlampung--I Made Bagiasa, anggota DPRD Provinsi La ...


Lantik 35 Anggota PPK, Ketua KPU Mesuji Ingat ...

MOMENTUM, Mesuji -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mesuji ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com