MOMENTUM, Liwa -- Pada pekan ini, seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) melaksanakan reses ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Reses ke lima dapil di 15 kecamatan di Lambar, untuk menyerap aspirsi masyarakat. Sebagai wujud pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di dapil sebagai wakil rakyat.

Seperti hari ini, Jumat (11/03/22) Ketua DPRD Lambar, Edi Novial melakukan reses di Dapil IV yang dipusatkan di Kecamatan Kebuntebu.
Pada kesempatan itu, Bung Edi sapaan akrab Edi Novial, menyerap aspirasi masyarakat dengan menemui sekitar 100 orang.

Menurut dia, rata-rata masyarakat mendambakan kemudahan akses transpotasi. Meminta perbaikan atau pembangunan jalan penghubung, baik jalan lingkar pekon/desa maupun antarkecamatan.

Dalam reses itu, setidaknya ada tiga usulan yang disampaikan masyarakat. Yaitu, pembangunn jalan lingkar penghubung Pemangku Purwajaya dengan Pemangku Budikarya di Pekon Tribudisyukur. Serta akses jalan kecamatan setempat dan jalan menuju fasilitas pendidikan SMK Negeri 1 Kebuntebu.

Ketua DPRD Lambar, Edi Novial mengatakan, bahwa reses merupakan momentum baik bagi masyarakat maupun anggota DPRD. Sebab reres menjadi jembatan untuk berkomunikasi dan dialog langsung dalam menyampaikan dan menghimpin aspirasi dari masyarakat secara langsung.

Mengenai aspirasi yang disampaikan, lanjut Edi, pihaknya akan berupaya memperjuangkan agar terealisasi. Terlebih, fasilitas jalan merupakan hal yang utama dan vital dalam menunjang perputaran roda perekonomin masyarakat.

"Reses ini untuk melihat dan mendengar langsung apa yang diinginkan oleh masyarakat. Sebagai wakil rakyat kita menampung dan berupaya untuk memperjuangkan apa yang memang menjedi prioritas yang diperlukan oleh masyarakat," katanya.

Edi mengatakan hasil-hasil dari reses akan dibawa oleh pihaknya ke gedung dewan dan akan dituangkan dalam pokok pikiran (pokir) dewan.

"Apa yang kita bahas bersama nantinya akan dituangkan di Pikir Dewan yang nantinya akan kita bahas bersama pemerintah daerah," jalasnya.

Edi juga menjelaskan, bahwa dua tahun terakhir Lambar turut menjadi daerah yang tedampak pandemi covid-19. Sehingga, pemerintah daerah lebih memfokuskan penggunan anggaran untuk penanganan pandemi covid-19.

"Dua tahun terakhir kita masuk dalam masa-masa sulit karena adanya pandemi covid-19. Pemerintah juga lebih fokus untuk penangan pandemi agar cepar berakhir," katanya. (*).