Mahasiswa Itera Kaji Limbah Besi Jadi Obat Anemia

Tanggal 15 Mar 2022 - Laporan Glenn KS - 496 Views
Andreana Muhammad dan Muhammad Raffi Zakaria saat menerima penghargaan.

MOMENTUM, Bandarlampung--Dua mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Andreana Muhammad dan  Muhammad Raffi Zakaria dari Program Studi Kimia menggagas kajian atau studi literasi tentang pemanfaatan limbah besi menjadi mineral yang dapat dijadikan sebagai bahan obat anemia gizi besi (AGB). 

Studi literasi tersebut didasari dari penelitian sebelumnya yang dilakukan Balai Penelitian Teknologi Mineral (BPTM) LIPI di Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan.

Dari kajian tersebut, Andreana dan Raffi berhasil meraih juara II dan membawa pulang medali perak dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Mahasiswa Sumatera dalam gebyar Kimia Iron yang diadakan Universitas Jambi, beberapa waktu lalu. 

Gebyar Kimia Universitas Jambi tersebut melibatkan mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Sumatera.

Muhammad Raffi Zakaria mengatakan kajian tersebut didasarkan pada keresahannya melihat industri besi yang dari tahun ke tahun terus meningkat. 

"Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan acuan untuk dilakukan pemanfaatan limbah besi menjadi zat yang lebih bermanfaat,” kata Raffi, Selasa (15-3-2022).

Dia menjelaskan proses pemanfaatan limbah besi menjadi mineral bahan pembuat obat anemia, beberapa tahapan dilakukan. Mulai dari melakukan peparasi sampel limbah besi, pembersihan dan leaching atau menjadikan ekstraksi padat ke cair, hingga masuk ke proses pereaksian besi dengan asam sulfat, agar besi tadi dapat menjadi suatu mineral besi (II) sulfat. 

"Mineral besi selanjutnya difortifikasi ke dalam bahan makanan, dan terakhir analisis keamanan kandungan mineral tersebut dengan berbagai instrumen seperti XRD, XRF, dan SEM-EDX," jelasnya

Raffi mengungkapkan sebelumnya mereka mencetuskan ide mineral besi yang dihasilkan untuk dimanfaatkan ke dalam bahan bakanan. Hanya saja dalam bahan makanan kadar zat besi yang diperbolehkan masuk sangat sedikit yaitu 1mg/kg.

"Untuk itu, diputuskan mineral yang dihasilkan dari pengolahan limbah besi lebih dimanfaatkan untuk bahan mineral obat untuk mengurangi angka Anemia Gizi Besi (AGB) yang masih banyak dijumpai di Indonesia," ucapnya.

Raffi dan Andreana berharap dari kajian tersebut dapat terus dikembangkan dalam penelitian lain, sehingga limbah besi yang sampai saat ini masih menjadi ancaman pencemaran lingkungan, dapat dimanfaatkan dengan baik. (**)

Editor: Agus Setyawan


Comment

Berita Terkait


Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2024, Rekt ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Universitas Islam Negeri (UIN) Raden In ...


Mahasiswi Prodi Hukum Bisnis Darmajaya Muli T ...

MOMENTUM, Bandarlampung – Mahasiswi Prodi Hukum Bisnis Institut ...


Gelar UTBK SNBT Hari Pertama, Unila Pastikan ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sel ...


Mahasiswa Prodi IPII Raih Juara Lomba Gerakan ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Pe ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com