MOMENTUM, Metro--Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro menargetkan, pelaksanaan musim tanam gadu pada 2.984 hektare lahan sawah selesai paling lambat akhir bulan April mendatang.
Tanam gadu adalah musim tanam padi pada saat musim kemarau. Pasokan pengairan sawah lebih banyak mengandalkan irigasi.
"Pada musim tanam gadu ini, kami minta para petani paling lambat akhir April sudah tutup tanam. Selambat-lambatnya awal Mei karena nanti akan ada pengurangan jatah debit air untuk lahan persawahan," kata
Kepala DKP3 Kota Metro Herry Wiratno usai menghadiri kegiatan tanam gadu di lahan persawahan Kecamatan Metro Timur, Rabu (30-3-2022).
Pengurangan debit air untuk lahan persawahan akan sangat berpengaruh pada tanaman padi saat memasuki masa panen.
"Estimasinya bulan Juli itu. Jadi nanti pas menjelang panen, petani tidak ketakutan lagi jika tidak ada air," tambahnya.
Jika hingga awal Mei para petani belum tutup tanam, dia menyarankan petani beralih ke tanaman palawija.
"Kalau sampai bulan Mei belum tanam juga, sebaiknya petani tanam palawija saja, seperti: kedelai, singkong dan jagung. Intinya tanaman yang masa panen-nya lebih cepat dari tanam padi," saranya.
Terkait potensi gangguan hama pada musim tanam gadu, dia meminta petani mewaspadai serangan hama tikus.
"Harus waspada serangan hama tikus. Terlebih areal persawahan di Metro merupakan yang pertama di Lampung, melakukan tanam padi musim gadu .Jadi tentu sangat rentan serangan hama tikus," terangnya.
Karena itu, dia mengimbau petani, lebih gencar melakukan gerakan pengendalian hama tikus. Salah satunya menerapkan sistem gropyokan untuk meminimalisir serangan hama tikus.(**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com