MOMENTUM, Bandarlampung--Tahun 2022, Kementerian Keuangan mengeluarkan anggaran Rp68 triliun dan dialokasikan kepada 74.961 desa di 434 kabupaten/kota se-Indonesia, termasuk 2.435 desa di Provinsi Lampung.
Adanya desa wisata merupakan salah satu angin segar dalam meningkatkan nilai positif perekonomian suatu desa dengan membawakan kearifan budaya lokal dan keindahan lingkungan alam yang sangat memanjakan pikiran dari kesibukan sehari-hari.
Desa wisata dinilai paling efektif dan paling cepat mengurangi jumlah pengangguran karena menyerap tenaga kerja cukup besar di pedesaan. Minimal setiap desa wisata dapat menyerap 50 tenaga kerja lokal melalui program kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Dengan adanya desa wisata para pelaku UMKM pun dapat meningkatkan pendapatan mereka serta mengembangkan usaha mereka melalui banyaknya wisatawan yang berkunjung.
Pengembangan desa wisata tetap harus dipimpin kepala desa setelah melalui musyawarah desa. Itu sebabnya, kepala desa memegang posisi sentral yang menentukan sukses atau tidaknya program pengembangan desa wisata.
Di Lampung Tengah sendiri pada tahun 2022 mencatat sejarah baru bahwa Desa Wisata Tanjung Anom masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Di Lampung Tengah sebenarnya ada banyak potensi desa wisata yang dapat dikembangkan, hanya perlu sentuhan dari kepala desa pengelolanya agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dengan masuknya Desa Tanjunganom dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini diharapkan menjadi motivasi bagi desa-desa lain khususnya desa di Lampung Tengah dalam mengembangkan desa wisatanya masing-masing.(**)
Oleh: Bryan Wahyu Permana/2054151008, penulis adalah mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com