MOMENTUM, Bandarlampung--Membaiknya harga singkong, meningkatkan pendapatan petani di sejumlah daerah di Provinsi Lampung.
Kondisi itu, menurut Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung I Made Bagiasa, tidak lepas dari peran pemerintah membangun komunikasi dengan semua pihak yang terkait dengan komoditas tersebut.
Made mengatakan, harga singkong di pasaran pada tahun lalu berkisar Rp600-700/kilogram. Dengan harga jual rendah tersebut membuat para petani kecewa dan merugi.
Namun, dia menyebut, membaikan harga singkong tidak lepas dari peran pemprov. "Pak Gubernur Arinal membangun komunikasi, sehingga harga singkong di merangkak naik," ujar Made di ruang kerjanya, Selasa (19-4-2022).
Dia mengungkapkan, lantaran kerjasama Gubernur Arinal dalam membangun komunikasi dengan penguasa singkong di Lampung, kini harga singkong di sejumlah kabupaten/kota mulai merangkak naik hingga tembus Rp1600 /kilo.
Secara otomatis dengan naiknya nilai jual singkong, kata Made, memicu terdongkraknya kesejahteraan para petani di Lampung.
Dengan pencapaian itu, politisi senior partai Golkar ini berharap agar kesejahteraan para petani di Lampung kian meningkat, dengan naiknya nilai jual tani. Terlebih adanya Kartu Petani Berjaya (KPB), program Pemerintah Provinsi Lampung.
Diketahui, nilai jual singkong disejumlah kabupaten kian stabil, seperti di Lampung Tengah yakni sebesar Rp1.500-2000 perak/kilo. (*)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com