MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meluncurkan (launching) computer security inscident response team (CSIRT).

Peluncuran yang dilakukan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia itu berlangsung di Hotel Emersia Bandarlampung, Rabu (29-6-2022).

"Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya menyambut baik launching LampungProv-CSIRT ini sebagai perangkat untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan berbasis siber," kata Nunik—sapaan Chusnunia.

Menurut Nunik, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada instansi pemerintah saat ini berkembang sangat pesat menuju Smart Governance dan juga sedang bertransformasi e-Government atau yang dikenal juga sebagai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Meski demikian, dibalik perkembangan TIK juga masih ada tantangan dalam keamanan siber yang berpotensi diserang oleh oknum yang tak bertanggungjawab.

Bahkan, berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada tahun 2021 terdeteksi serangan siber yang masuk ke Indonesia sebanyak 1,6 miliar. Sebaran serangan siber tersebut tertinggi berada pada sektor akademik sebanyak 38,03 persen, swasta 25,37  persen,  pemerintah daerag 16,86 persen, pemerintah pusat 8,26 persen, kukum 4,18 persen dan personal 2,66 persen.

"Peretasan data menjadi serangan yang mengancam dan paling banyak dicari, karena data adalah aset informasi yang memiliki nilai jual," sebutnya.

Dia menjelaskan, berbagai langkah telah dilakukan BSSN untuk memperkuat keamanan siber nasional, salah satunya dengan pembentukan tim respon insiden keamanan siber atau CSIRT.

"Alhamdulillah pada tahun 2022 ini, Lampung terpilih menjadi salah satu dari 7 (tujuh) Instansi Pemerintah Daerah sebagai Target Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Prioritas Nasional Pembentukan CSIRT," terangnya.

Diharapkan, keberadaan CSIRT menjadi upaya penanggulangan dan pemulihan dari insiden keamanan siber di lingkungan Pemprov Lampung. (**)