MOMENTUM, Liwa --  Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus berinovasi dalam upaya mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Berbagai program dibuat sebagai langkah terobosan. Salah satunya, dengan mengadakan klinik UMKM. Program ini untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan yang kerap menghambat para pelaku UMKM.

Kepala Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Lambar, Tri Umaryani saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (6-7-2022) mengatakan, kurun waktu lima bulan terakhir pihaknya telah memetakan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM sekaligus mensinergikan dengan program yang telah berjalan.

Tercetus gagasan untuk program Klinik UMKM sebagai tempat konsultasi permasalah yang dihadapi pelaku UMKM. Meski sejatinya pihaknya tidak menampik belum memikirkan program tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

Akan tetapi, dengan adanya kabar bahwa Lambar mendapatkan alokasi program untuk pusat layanan usaha UMKM dari pemerintah pusat, sejalan dengan program Klinik UMKM. "Memang belum berjalan, baru usulan ke pusat untuk kita dapat alokasi itu," katanya.

pelayanan yang akan diberikan mengenai pemecahan solusi dari permasalahan yang dialami pelaku UMKM.

"Kalau mereka (Pelaku UMKM) ada masalah permodalan, masalah pemasaran masalah disain produk dan sebagainnya dapat konsultasi ke klinik UMKM," ucapnya.

Dia berharap, program tersebut dapat terealisasi dari pemerintah pusat pada tahun 2023 mendatang dengan tujuan untuk kemajuan UMKM di Lambar.

"Kalau nanti program dari pusat bisa direalisasikan pada tahun 2023 kita akan punya pusat klinik UMKM yang akan membedah segala penyakit-penyakitnya UMKM," jelasnya.

Tri juga mengatakan bahwa produk-produk UMKM di Lambar sejatinya tidak kalah dari produk dari luar daerah lainnya. Salah satu produk UMKM yang yakni kopi khas Lambar. Dimana, produk UMKM ini menjadi salah satu produk andalan Lambar yang mana pemasarannya diketahui telah menembus pasar lokal maupun internasional.

"Produk-produk kita banyak dan tidak kalah dari produk luar daerah, seperti kopi, dodol kopi, gula merah, madu dan banyal lagi yang mana pemasarannya telah keluar daerah," katanya lagi.

Dengan itu pihaknya menghimbau kepada para pelaku UMKM agar tidak takut untuk terus berinovasi dalam menjalankan usahanya. Baik dari segi produk hingga strategi pemasrannya. (*)