MOMENTUM, Gunungsugih--Pemerintah tengah mengkaji kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Sebelumnya, beberapa jenis BBM non subsidi seperti Pertamina Dex, Pertamax Turbo dan Dexlite telah mengalami kenaikan sejak 3 Agustus 2022.
Menyikapi kondisi itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Lampung Tengah (Lamteng) Baroji menyatakan menolak atas rencana kenaikan BBM jenis Pertalite karena rakyat yang lebih menderita.
Menurut dia, kenaikan BBM sangat berpengaruh terhadap harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok. "Muaranya akan berimbas pada harga barang dan harga kebutuhan bahan pokok," ujar dia, Jumat 26 Agustus 2022.
Dia khawatir, dengan kenaikan harga Pertalite yang saat ini menjadi BBM subsidi paling banyak dikonsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah, maka inflasi semakin tidak terkendali. Apalagi, harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran masih berubah-ubah.
“Bila kondisi ini terjadi maka yang paling dirugikan adalah masyarakat. Karena pasti kenaikan harga BBM apalagi yang bersubsidi, akan diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan pokok,” tuturnya.
Dikatakan dia, persoalan ekonomi masyarakat juga belum sepenuhnya pulih. Apalagi, aktivitas kembali normal belum sampai satu tahun ini. Lagi-lagi, masyarakat akan mengalami kesulitan karena situasi ekonomi belum benar-benar stabil.
“Situasi ekonomi juga belum sepenuhnya pulih. Lagi-lagi yang akan menghadapi kesulitan pastinya masyarakat. Rakyat sudah menderita, maka kami Partai Demokrat akan selalu konsisten untuk tetap berdiri bersama masyarakat,” tegas Baroji.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com