MOMENTUM, Banjaragung -- Pondok Pesantren (PP) Darussalam Syafa'at Kampung Morisjaya, Kecamatan Banjaragung, Kabupaten Tulangbawang menggelar Halaqoh Ilmiah untuk memperingati Isra Miraj dan Satu Abad Nahdatul Ulama (NU).

Kegiatan yang berlangsng pada Senin malam (16-1-2023), itu dihadiri Sayyid Ibrahim Bin Amin Muhammad Adduhaibi Al-Jailani (Keturunan ke-23 Sultoni Auliya Syekh Abdul Qadir Jailani) dari Lebanon.

Sayyid Ibrahim menyampaikan sangat bahagia dan bangga berkesempatan hadir di Pesantren Darussalam Syafa'at. Walau pertemuannya singkat, beliau berharap ada kesempatan lagi di lain waktu.

Sayyid Ibrahim juga mendoakan para santri menjadi generasi yang sholih dan sholihah, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, rizki yang berlimpah dan barokah.

"Di akhir tausiahnya, Sayyid Ibrahim, memberikan ijazah kepada para hadirin dan santri Pondok Pesantren Darussalam Syafa'at. "Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, dan bisa diamalkan," katanya.

Di tempat yang sama, Pengasuh PP Darussalam Syafa'at DR (Cand) Kiyai M. Ilham Fanani menjelaskan Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.

Dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian menuju ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Memperingati Isra dan Miraj kita tidak cukup hanya mengenang sejarahya tetapi jadikan sebagai semangat memperkuat keimanan dengan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah.

"Jadikan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sebagai motivasi diri sendiri untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT. Khususnya bagi para santri yang sedang berjuang untuk menjadi hafidz/hafidzah agar peringatan Isra Miraj sebagai momentum untuk meningkatkan hafalan Al-Quran dengan penuh tanggungjawab dan disiplin serta istiqomah dalam mengahfalkan Al-Qur’an," katanya. (*)