MOMENTUM, Medan--Anugerah Jurnalistik Adinegero, bukan sekedar seremoni pada setiap peringatan Hari Pers Nasional. Namun, harus menjadi tradisi mengapresiasi capaian kualitas karya jurnalistik. Sekaligus motivasi bagi insan pers tahan air menelurkan karya berkualitas, sesuai peran dan fungsi yang diemban.
Pesan tersebut menjadi narasi pembuka Seminar Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang menjadi rangkaian kegiatan peringatan HPN tahun 2023.
Acara yang dipandu Wakil Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Jimi Silalahi itu, berlangsung di Balroom Hotel Grand Mercure, Kota Medan. Sumatera Utara, Selasa 7 Februari 2023.
"Karya jurnalistik akan menjadi catatan untuk mengingatkan publik, tentang suatu peristiwa penting dalam sejarah perjalanan bangsa, bahkan peradaban manusia," kata Syamsudin Ch Haesy salah seorang juri penilai Anugerah Jurnalistik Adinegoro.
Karena itu, lanjut dia, pemberian Anugerah Adinegoro bukan sekedar seremoni. Namun, sebagai bentuk apresiasi pun motivasi bagi insan pers agar terus berkarya untuk kepetingan publik, bangsa dan negara.
Dalam seminar tersebut, tim juri menyampaikan tujuh pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun 2023.
"Tidak mudah bagi kami, untuk menilai 122 karya jurnalistik dari berbagai kategori untuk ditetapkan sebagai penerima Anugerah Adinegoro tahun ini," kata Oscar Matuloh juri kategori jurnalistik foto.
Dari hasil penilaian, dewan juri menetapkan tujuh pemenang dari tujuh kategori: cetak, televisi, foto, siber, radio, karikatur dan vedio medsos.
Para pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun 2023, antara lain: kategori jurnalistik cetak, anugerah Adinegoro diberikan kepada Farid S Maulana sari Jawa Pos dengan karya jurnalistik berjudul Jangan Sampai 135 Nyawa Cuma Jadi Angka.
Untuk kategori televisi diberikan kepada Maryo Sarong dan tim dari Kompas TV dengan karya berjudul Siapa Jaga Masyarakat Adat.
Kategori Radio diberikan kepada Salma Amin dari RRI Nunukan dengan karya jurnalistik berjudul Tanah Kami Indonesia Selamanya.
Kategori foto diberikan kepada Hayu Yuda dengan karya berjudul Tolong Korban.
Kategori Karikatur diberikan kepada Thommy Thomdean dengan karya berjudul Tragedi Bola.
Kategori Siber dibeikan pada Tim Kompas.id: Satrio Pangarso Wisanggeni, Margaretha Puteri Rosalina, Albertus Krisna dengan judul karya Mau Cepat Impas, Pilih Kuliah Keguruan atau Kedokteran.
Kategori video medsos diberikan kepada Tim Narasi Tv: Kelena Wisnu, Achmad N Wahib, Febrian Andhika, Jessylin Giovani. (**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com