Harianmomentum.com--Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lampung Barat
(Lambar) tetap melaksanakan pelantikan 45 Panitia Pengawas Kecamatan
(Panwascam).
Panwaslu terkesan tutup mata dengan 15 dari 45 panwascam yang memiliki
profesi lain alias double job.
Pelantikan
dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alimudin
Umur, Jumat (10/11).
Dari ke 15 orang yang diketahui memiliki profesi lain yakni
menjadi honorer dibeberapa intansi pemerintahan.
Seperti
honorer di pekon (Desa), kecamatan dan sekolah. Bahkan, terdapat salah satu calon
anggota yang telah memiliki sertifikasi dari sekolah di Lambar.
"Kalau double job yang keduanya digaji dari
anggaran negara kan gak boleh," ujar Komisioner Bidang Sumber Daya Manusia
dan Organisasi (SDMO), M. Ishar.
Ishar mengatakan, Panwaslu secepatnya meminta surat
pernyataan tertulis dari ke 15 orang yang diketahui mempunyai kesibukan lain
ini untuk memilih salah satu profesi saja.
"Surat pernyataan untuk meneruskan atau mengudurkan diri
dari profesi barunya setelah bimtek dilakukan usai pelatikan ini," kata
Ishar.
Anehnya, mesti mengetahui dan mencium indikasi dua profesi
Panwaslu tetap meloloskan dan dilantik. Parahnya lagi, sejak tes wawancara
telah diketahui ada calon panwascam yang terindikasi sebagai guru sertifikasi
juga mulus melenggang pelantikan, bahkan sudah dikukuhkan.
Pihak Pawaslu Lambar justru mengaku belum tahu person yang dimaksud tersebut. Pasalnya, hingga dikukuhkan Panwaslu
belum juga mengecek kepastian ke satker terkait.
"Ada yang guru honor sudah sertifikasi tapi kami belum
cek ke dinas," ujar Ishar.
Sekadar tambahan, salah satu dari 15 orang tersebut memang
ada yang mengundurkan diri. Yaitu, Basrin yang digantikan Nizanto
yang ternyata juga honorer. (lem)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com