MOMENTUM, Mesuji--Pemkab Mesuji bersama PT Umas Jaya Agrotama melaksanan program kemitraan singkong. Pelaksanaan program yang bertujuan menyetabilkan harga singkong itu, ditandai dengan penanaman bibit singkong pada lahan seluas 4,25 hektare di Desa Bukoposo, Kecamatan Wayserdang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji Syamsudin menyampaikan apresiasi dan terimakasi kepada PT Umas Jaya Agrotama yang telah menawarkan solusi penstabilan harga singkong.

Program kerjasama bertajuk Cassava Partnership itumenerapkan sistem pola tanam petani."Lahan seluas 4,25 hektar yang kita tanami hari ini sudah dinyatakan layak oleh PT Umas Jaya Agrotama. Selanjutnya, nanti secara bertahap ada potensi penambahan lahan yang telah diidentifikasi seluas 28,25 hektare," kata Syamsudin mewakili Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar, Kamis (8-6-2023).

Melalui program kemitraan tersebut, PT Umas Jaya Agrotama menetapkan harga singkong Rp1.350 perkilogram,dengan keuntungan refraksi 20 persen. PT Umas Jaya Agrotama akan menjadi pembeli langsung dari petani secara berkelanjutan.

Selain itu PT Umas Jaya Agrotama juga memberikan pinjaman modal tanpa bunga kepada petani mitra, yang akan disalurkan melalui BUMDES/BUMDESMA. Pinjaman itu akan diakumulasikan saat pembayaran hasil panen. 

Bukan hanya itu, petani mitra juga akan mendapatkan pinjaman peralatan pendukung budidaya, seperti: bajak, ridger, bibit untuk tanam sulam, pupuk I, aplikasi herbisida I, pupuk II. Kemudian aplikasi herbisida II, dan aplikasi herbisida III. 

"Kalau untuk biaya proses panen dan transportasi tidak akan mendapatkan pinjaman," terang Syamsudin. 

Pola Kemitraan Singkong itu juga melibatkan pihak ketiga, seperti: CV, Koperasi, dan BUMDes, yang akan berperan dalam mencatat dan mengajukan aktivitas budidaya petani serta melakukan monitoring terhadap lahan mitra. 

Petani mitra akan melakukan aktivitas budidaya sesuai kesepakatan perjanjian kerjasama dan mengirimkan seluruh hasil budidaya singkong ke PT Umas Jaya Agrotama.

"Kami yakin program ini akan memberikan dampak positif dan mencapai hasil maksimal untuk kesejahteraan masyarakat (petani) di Kabupaten Mesuji," harapnya.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Danton Ginting Munthe.

Menurut dia, program kemitraan tersebut merupakan  yang pertama kalinya di Indonesia. Sekaligus bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap masyarakat dalam bentuk investasi di daerah transmigrasi. 

"Program ini juga memberikan kepastian pasaar dan harga kepada petani. Petani mitra juga  menjadi prioritas terhadap kepastian pupuk untuk meningkatkan hasil produksi budidaya,"  terangnya. (**)