MOMENTUM, Metro--Peningkatan dan pemertaan kualitas pelayanan masyarakat, khsusnya untuk warga lanjut usia menjadi fokus Pemkot Metro dalam mewujudkan konsep pembangunan smart city atau kota cerdas.

Walikota Metro Wahdi Siradjuddin mengatakan, upaya peningkatan kualitas pelayanan warga lansia itu akan dilakukan dengan sistem jemput bola.

“Mengenai layanan terhadap lansia ini baru kita bicarakan juga. Jadi, kedepan kelompok yang harus kita perhatikan adalah lansia dalam bonus demografi. Bonus demografi kita jngan sampai tidak memikirkannya. Karena itu agar lebih efektif, kita akan terapkan sistem jemput bola," kata Wahdi usai membuka Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City, Senin (19-6-2023).

Dia mencontohkan layanan geriatri sebagai salah satu  pelayanan khusus bagi lansia.

"Geriatri atau pelayanan kesehatan yang berfokus pada penanganan, diagnosis, serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan, ini yang cocok untuk kita terapkan dengan sistem jemput bola," terangnya.

Diketahui, program bimtek  smart city tersebut dilakukan sebulan sekali selama empat bulan berturut-turut. Dari bimtek itu nantinya akan dihasilkan dokumentasi pembangunan Kota Metro yang berbasis IT.

Berdasarkan data, pada pertengahan tahun 2022 lalu,  Pemkot Metro meraih peringkat pertama dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung dalam evaluasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).

Berdasarkan fakta tersebut, kota berslogan Bumi Sai Wawai itu dinilai cukup memenuhi kriteria untuk ditetapkan berstatus smart city. 

Selain itu, Kota Metro juga dinyatakan telah Asessment Smart City tahap Smart Government yang dilakukan  Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Dari total 67 kota/kabupaten se-Indonesia, 47 diantarnya lulus seleksi penilaian Smart City tahap Smart Government. Kota Metro satu diantar yang lulus tersebut yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkominfo Nomor: B-349/DJAI/AI.01.02/06/2022, tentang penyampaian hasil asessment.(**)