MOMENTUM, Makkah -- Jemaah haji gelombang kedua, sambil menunggu bertolak ke Madinah, banyak mengisi waktu dengan berburu makanan pengobat rindu tanah air.

Tempat yang menjadi sasaran jemaah haji Indonesia itu adalah Zamzam Tower. Lokasinya strategis dan bisa dijangkau dengan mudah, tak perlu menyewa bus atau taksi. Karena berada persis di depan Masjidil Haram.

Setelah beribadah di Masjidil Haram, banyak jemaah yang tidak langsung kembali ke hotel atau maktab. Tetapi secara berkelompok, mereka menuju Zamzam Tower. Mulai dari menunggu waktu salat berikutnya atau sekadar cuci mata.

Namun, banyak juga sengaja datang untuk mencari makanan khas Indonesia. Setelah berhari-hari harus bersahabat dengan menu makanan yang asing di lidah. Juga, mulai jemu karena setiap hari melakukan rutinitas: Maktab dan Masjid Haram, Maktab dan Masjid Haram. Begitu seterusnya.

Di Zamzam Tower lantai 4, banyak pilihan makanan khas Indonesia. Bahkan ada satu tempat menyediakan menu Nusantara. Seperti ayam sayur pedas, sayur opor dan gulai kambing.

Di antara restoran yang banyak diserbu jemaah, termasuk dari Lampung kloter 49, Restoran Nusantara. "Saya baru terasa makan, setelah ketemu opor ayam dan gulai kambing," ujar seorang jemaah kloter 49.

Suasana restoran Nusantara cukup ramai. Ada dua tempat/muka satu khusus menu Nusantara. Satu lagi menu campuran Arab, seperti nasi Arab.

Yang menarik, harga menu makanan itu tergolong murah.
Harga rata rata satu porsi nasi 10 real, gulai 10-15 real. "Harga ini lebih murah dari makan di hotel Al Kiswah. Rata rata harga makanan di hotel sekali makan 30 real," ujarnya. "Di Zamzam Tower, 35 real sudah dapat dua porsi".

Selain makanan khas nusantara, juga terdapat sejumlah kafe dan toko cepat saji seperti KFC.

Selain soal urusan makan, di Zamzam Tower juga ada toko yang menjual pakaian, sajadah, dan parfum, yang bisa dijadikan oleh-oleh. Bahkan, kabarnya, banyak jemaah Indonesia yang membeli emas perhiasan di sini.

Berbagai kebutuhan itu tersedia di lantai 1, 2, 3. Tempat ini sering juga disebut sebagai sorganya jemaah ibu-ibu dari Indonesia. (*)