BPBD Tanggamus Gelar Aksi Pencegahan Resiko Bencana

Tanggal 29 Nov 2017 - Laporan - 834 Views
Wabup Tanggamus Samsul Hadi turut menanam mangrove di depan halaman Sekolah Umum Menengah Perikanan (SUPM) Kotaagung Barat. Foto: Zal

Harianmomentum.com— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, gelar aksi pencegahan resiko bencana. Kegiatan diisi dengan pembekalan komunitas, apel siaga bencana, bersih-bersih pantai dan penanaman mangrove dilakukan di Sekolah Usaha Menengah Perikanan (SUMP) Negeri Kotaagung Barat, Rabu (29/11).

 

Wabup Samsul Hadi menyampaikan kecenderungan banyaknya kejadian bencana hidro-meterologis di Tanggamus menjadi tantangan bersama untuk dapat dikelola dan dikurangi resikonya.

 

Berdasarkan data BPBD Tanggamus dari tahun 2002-2016 ancaman bencana hidro-meterologis terus meningkat dan mendominasi hingga 90 persen seperti banjir, tanah longsor, angin ribut, dan gelombang pasang yang berujung pada kerugian. 

 

Dalam upaya mengurangi resiko bencana dan potensi kerugian ekonomi akibat bencana dimasa yang akan datang, Kabupaten Tanggamus perlu membudayakan Gerakan Pengurangan Resiko Bencana.

 

"Yang mana Gerakan pengurangan Resiko Bencana sebuah proses pemberdayaan komunitas yang fokus pada kegiatan partisipatif melakukan kajian, perencaaan, pengorganisasian yang melibatkan pemangku kepentingan. Sehingga mampu mengelola lingkungan dan mengurangi resiko bencana dan meningkatkan kualitas hidup," kata Wabup. 

 

Tahun 2017 Pemkab Tanggamus melalui BPBD melaksanakan implementasi gerakan pengurangan resiko bencana salah satunya melalui kegiatan sekolah laut.

 

Kegiatan sekolah laut merupakan program nasional yang dibiayai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

 

Diharapkan dapat dilaksanakan secara massive dan berkelanjutan, yang mana didalamnya dilaksanakan Apel Siaga Bencana, bersih-bersih pantai, serta penanaman mangrove secara serentak yang diikuti oleh 1000 peserta. 

 

"Spirit dalam gerakan pengurangan resiko bencana adalah dengan semangat gotong-royong dari masyarakat, komunitas, pelajar, pemerintah, NGO akademisi serta lembaga usaha. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan apel 1000 relawan yang diharapkan relawan ini dapat menyebarluaskan pentingnya pengelolaan pesisir dan lautan serta sumber daya alam disekitarnya. Mampu menumbuhkan komitmen bersama dari aparatur, masyarakat, serta dunia usaha agar mendukung upaya pengelolaan pesisir dan lautan," ujarnya. 

 

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak 'manja' karena bencana adalah tanggung jawab pemerintah, namun kini masyarakat menganggap bahwa setiap kejadian atau fenomena alam dianggap tanggung jawab pemerintah.

 

Seperti banjir diakibatkan oleh gorong yang mampet oleh sampah selalu dianggap bencana dan merupakan tanggung jawab pemerintah. Padahal salah satu kriteria peristiwa disebut bencana apabila diluar kemampuan masyarakat.

 

"Artinya apabila masyarakat mau bergotong royong membersihkan Gorong-gorong dari sampah maka tidak akan terjadi banjir, ini yang perlu kita pahami bersama. Dunia usaha juga berperan dalam penanggulangan bencana, oleh sebab itu kami menginginkan dunia usaha terlibat dalam langkah pengurangan resiko bencana mlalui dana CSR. Dana CSR tidak harus berupa uang tunai tetapi bisa berupa produk barang maupun jasa yang dihasilkan. Intinya dapat membantu masyarakat yang sedang menghadapi bencana," terangnya. 

 

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Romas Yadi menyampaikan, bahwa masyarakat dan dunia usaha serta pemerintah merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam menghadapi pencegahan resiko bencana.

 

Untuk itu masyarakat dan dunia usaha dapat berperan aktif membantu tugas pemerintah baik pencegahan resiko bencana atau pada saat bencana terjadi. 

 

"Artinya peran serta masyarakat ada, contoh dapat menginformasikan kepada kita apabila terjadi bencana, sedangkan dunia usaha mampu memfasilitasi dan membantu masyarakat dalam upaya membantu meringankan korban bencana alam. Melalui kegiatan ini kita harapkan kepada peserta apel siaga bencana dan penanaman mangrove dapat mengurangi dampak dan resiko bencana serta dapat berkontribusi dan diimpelentasikan," tandasnya. (zal)

 

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


TMMD Lambar, Pelajar SMP Diberi Pemahaman Waw ...

MOMENTUM, Airhitam--Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negar ...


Yansos Jejama Salurkan Bantuan untuk Penyanda ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Penyandang disabilitas warga Kecamatan Gad ...


Danpuspom AD Mayjen Eka Wijaya Tinjau Proges ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) ...


Pj Bupati Lambar Buka TMMD ke 120 ...

MOMENTUM, Airhitam--Penjabar Bupati Lampung Barat (Lambar) Nukman ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com