Debat Memanas, Capres Saling Sindir dan Singgung

Tanggal 12 Des 2023 - Laporan Agung DW - 242 Views
Debat Capres

MOMENTUM, Bandarlampung--Debat calon presiden (capres) 2024 kian memanas yang berlangsung pada Selasa (12-12-2023) malam.

Aksi saling sindir pun dilakukan oleh masing-masing capres. Aksi itu diawali dari Prabowo Subianto yang menanggapi pernyataan Ganjar Pranowo terkait pemerintah.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku adanya keluhan dari petani di Jawa Tengah yang kesulitan mendapatkan pupuk.

Bahkan, menurut Prabowo, petani mengeluhkan program Kartu Tani yang diluncurkan Ganjar saat menjabar sebagai Gubernur Jateng.

"Yang justru mempersulit mereka mendapatkan pupuk. Sebetulnya mereka ingin pengadaannya disederhanakan," kata Prabowo.

Ganjar pun menegaskan, kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, tetapi di seluruh daerah.

"Mungkin bapak sedikit agak lupa, karena bapak pernah menjadi ketua HKTI. Pak, data petani kita tidak pernah beres. Kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola maka distribusi pupuknya harus bisa sampai san tepat sasaran. Pada saat yang sama kuota pupuk tidak boleh dibatasi," jawab Ganjar.

Dalam kesempatan lain, Prabowo pun mengkritik Anies Baswedan. Kritikan itu diawali dari jawaban Anies tentang penurunan kepercayaan terhadap partai politik.

Anies menilai, saat ini rakyat bukan hanya tidak percaya terhadap parpol. Tetapi, juga terhadap proses demokrasi.

"Ketika kita bicara soal demokrasi, minimal ada tiga. Satu adanya kebebasan berbicara. Kedua, adanya oposisi untuk mengkritik pemerintah. Ketiga, adanya proses pemilu yang netral, transparan, jujur dan adil," kata Anies.

Menurut dia, saat ini ada dua poin yang mengalami masalah. Pertama tentang kebebasan berbicara menurun, termasuk indeks demokrasi.

"Bahkan, pasal-pasal karet kepada pengkritik. Misalnya Undang-Undang ITE atau pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946. Itu semua membuat kebebasan berbicara terganggung," sebutnya.

Kedua, dia menilai, saat ini minim oposisi yang seharusnya bisa mengkritik pemerintah.

"Sekarang ujiannya adalah besok. Bisakah pemilu diselenggarakan dengan netralitas, adil dan jujur. Jadi persoalan demokrasi lebih luas dari sekedar partai politik," jelasnya.

Menanggapi itu, Prabowo pun menilai, jawaban Anies terkait demokrasi sangat berlebihan.

Dia juga menyinggung soal pencalonan Anies saat Pilgub DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Gerindra.

"Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh soal demokrasi ini dan itu. Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang saat itu berkuasa, saya yang mengusung bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur," tegasnya.

"Kalau Jokowi diktator, anda tidak mungkin jadi gubernur," tambahnya.

Dilain sisi, Ganjar pun menyinggung kedua capres itu yang membuka "buku lama".

"Saya jadi tidak enak. Karena dua kawan saya sedang menagih janji dan membuka buku lama," kata Ganjar.

Dia pun mengaitkan keberadaan oposisi merupakan masalah kepentingan. "Soal oposisi dan tidak oposisi, soal kepentingan saja kok," ujarnya.

Merespon jawaban Prabowo, Anies kembali menyinggung pentingnya oposisi dalam menjalankan pemerintahan.

Meski demikian, dia menilai, tidak semua oposisi mampu bertahan dengan kondisi yang ada.

"Seperti Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Apa yang terjadi, beliau sendiri menyampaikan tidak berada dalam kekuasaan tidak bisa berbisnis dan berusaha. Karena itu, harus berada dalam kekuasaan," jawab Anies.

Terakhir, Ganjar mempertanyakan soal putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas usia cawapres terhadap Prabowo yang mendapatkan pertanyaan tentang lembaga kehakiman yang cenderung  diintervensi.

"Saya terpaksa bertanya, apa komentar Pak Prabowo terhada putusan MK yang melahirkan MKMK (Majelis Kehormatan MK)," tanya Ganjar.

Merespon itu, Prabowo menyerahkan kepada rakyat terkait dengan putusan MK tersebut.

"Saya kira aturannya sudah jelas. Rakyat kita pandai, rakyat kita lihat, rakyat kita tahulah bagaimana prosesnya. Yang intervensi siapa? Intinya adalah, kita tegakkan konstitusi dan undang-undang. Kita patuh terhadap komitmen undang-undang itu sendiri," jawabnya. (**)

Editor: Agung Darma Wijaya


Comment

Berita Terkait


Bawaslu Waykanan Apel Siaga ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupat ...


KPU Metro Mulai Distribusi Logistik Pilkada 2 ...

MOMENTUM, Metro--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro distribus ...


BAP DPD RI Kunker ke Kantor BPK RI Perwakilan ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI ...


Masa Tenang, KPU Waykanan Ingatkan Paslon dan ...

MOMENTUM, Blambanganumpu--Tahapan pilkada serentak tahun 2024 mem ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com