MOMENTUM, Jakarta--Selama masa liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membidik melayani lebih dari 3 juta penumpang dan 700 ribu kendaraan.
Bekerjasama dengan stakeholder terkait, ASDP mengoptimalisasi fasilitas pelabuhan dan mempersiapkan skema lalu lintas dalam rangka mendukung kelancaran Nataru 2023/2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat kunjungan ke Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, Sabtu (16-12-2023) mengpresiasi persiapan PT ASDP dalam memberikan pelayanan angkutan kapal penyeberangan selama masa libur Nataru.
Menhub mengarahkan, jajaran ASDP di seluruh Indonesia meningkatkan kapasitas layanan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Lonjakan penumpang diperkirakan terjadi saat arus berangkat, mulai Jumat 22 Desember. Sedangkan arus balik diperkirakan mulai 1 hingga 2 Januari 2024.
"Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan diapresiasi mulai dari penerapan batasan radius aksesibilitas pembelian tiket online," kata Menhub.
Untuk menunjang kelancaran penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, dapat dilakukan pemindahan/pengalihan sementara Dermaga LCM g ke Lahan Bulusan selama periode Nataru.
" Satu lagi, untuk menambah kapasitas agar ditambah kapal besar di Ketapang-Gilimanuk," saranya.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan dalam rangka mendukung kelancaran trafik selama arus libur Nataru, manajemen akan memaksimalkan sarana prasarana layanan penyeberangan. Kemudian melakukan peningkatan padaq sejumlah fasilitas pelabuhan, terutama untuk 10 lintasan di 12 cabang terpantau nasional.
Adapun lintasan terpantau nasional pada Angkutan Nataru, antara lain: lintas Ajibata-Ambarita, Tanjung Apiapi–Tanjung Kalian, Merak-Bakauheni, Bajoe-Kolaka. Padangbai-Lembar, Ketapang-Gilimanuk, Kayangan-Pototano, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Bolok-Rote.
Diperkirakan jumlah penumpang di 10 lintasan tersebut mencapai 3.004.496 orang, 168.419 unit kendaraan roda dua, 325.630 unit kendaraan kecil roda empat, 31.555 unit bus, dan 181.644 unit truk.
"Sejak beberapa bulan lalu, kami telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis dan peningkatan layanan demi kesiapan ASDP menghadirkan layanan prima selama Nataru," kata Shelvy.
Selain itu, dia menyebut ASDP telah melakukan peningkatan kapasitas dermaga II Pelabuhan Merak. Peningkatan kapasitas dermaga II yang semula 3000 GRT menjadi 10000 GRT, renovasi ruang tunggu. Access bridge dermaga eksekutif ke regular di Pelabuhan Merak dan Bakuheni dilakukan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan.
"Untuk di Gilimanuk dipastikan dermaga movable bridge dengan kapasitas hingga 60 ton sudah dapat beroperasi pada Nataru 2023/2024," tegasnya.
Sebagai upaya untuk optimalisasi layanan penyeberangan di Lintas Ketapang-Gilimanuk, mulai tanggal 15 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024 dilakukan pengalihan layanan angkutan penyeberangan yang semula Lintas Ketapang (Banyuwangi)-Lembar (NTB) menjadi Lintas Jangkar (Situbondo)-Lembar (NTB).
Dengan demikian selama periode tersebut Pelabuhan Penyeberangan Ketapang hanya akan terfokus untuk melayani pengguna jasa yang akan menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk di Provinsi Bali.
Selain pengalihan layanan di atas, ASDP juga telah menambah kapasitas pelabuhan dengan mempersiapkan Dermaga Bulusan yang terletak disebelah Pelabuhan Ketapang.
Untuk meningkatkan kelancaran operasional dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang, akan dilakukan rekayasa pengalihan layanan yang semula layanan LCM Ketapang-LCM Gilimanuk menjadi Dermaga Bulusan-LCM Gilimanuk.
Skema lainnya yang juga akan diterapkan selamaNatar: pelaksanaan delaying system dan bufferzone di empat pelabuhan utama ASDP.
Adapun titik yang akan dijadikan bufferzone adalah sebagai berikut: Arah Pelabuhan Merak: Rest Area KM 43, KM 68, Exit Tol Merak, Hotel Pesona Merak, dan Lahan PT Munic Line. Arah Pelabuhan Bakauheni: Rest Area KM 87A, KM 49A, KM 20A, dan Ex. Agribisnis di Jalur Arteri. Arah Pelabuhan Ketapang: Terminal Sritanjung, Grand Watudodol, Lapangan Bola Areba. Arah Pelabuhan Gilimanuk: Terminal Kargo & UPPKB Cekik.
Sehubungan dengan itu, Shelvy kembali meminta pengguna jasa yang menggunakan kendaraan dan hendak menyeberang melalui Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk untuk memperhatikan batasan area pembelian tiket kapal ferry.
“Batasan radius ini sudah berlaku dan diharapkan hal ini menjadi perhatian bagi pengguna jasa. Kami mohon kerjasama pengguna jasa agar membeli tiket paling lambat H-1 keberangkatan untuk memperlancar arus lalu lintas menuju pelabuhan,” tambahnya.
Berikut adalah area batasan pembelian tiket ferizy: dari sisi terluar Pelabuhan Merak ke Hotel Pesona Merak atau sekitar 4,71 km. Dari sisi terluar Pelabuhan Bakauheni ke Balai Karantina Pertanian atau sekitar 4,24 km. Dari sisi terluar Pelabuhan Ketapang ke Terminal Sritanjung atau sekitar 2,65 km. Dari sisi terluar Pelabuhan Gilimanuk ke Terminal Kargo atau sekitar 2 km. (**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com