Peringatan Hari Gizi Nasional, Royco Edukasi Keluarga Indonesia Cegah Malnutrisi

Tanggal 06 Feb 2024 - Laporan Nurjanah/Rilis. - 665 Views

MOMENTUM, Jakarta -- Peringatan Hari Gizi Nasional 2024, perusahaan penyedap rasa, Royco melakukan edukasi terhadap keluarga Indonesia guna mencegah berbagai permasalah malnutrisi, khususnya stunting.

Peran keluarga, baik ayah atau ibu, sangat penting dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi. Meski umumnya ibu atau calon ibu memiliki tanggung jawab lebih besar. 

Karena pemenuhan nutrisi harus dipahami dan dimulai sedini mungkin, maka edukasi akan menargetkan perempuan di berbagai tahapan usia. Berkolaborasi bersama sejumlah mitra strategis. Seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LAZISNU) sebagai bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdhatul Ulama (GKMNU).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia emas pada 2045 tidak dapat terwujud tanpa manusia yang sehat dan cerdas. Untuk itu, sangat penting menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi. 

Pemenuhan makanan bergizi, dimulai dari keluarga. Karena itu, pemahaman orang tua terhadap pentingnya makanan pendamping air susu ibu atau MPASI yang kaya protein hewani. Sehingga mampu membiasakan anak makan bergizi agar bebas stunting. 

Di Indonesia, empat dari 10 anak usia 6-23 bulan tidak mendapat MPASI sesuai standar gizi. Hal ini akan berpengaruh pada meningkatnya risiko stunting pada anak di bawah dua tahun. 

Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan praktek konsumsi bergizi harus diperkuat. 

Menteri Kesehatan mengapresiasi Unilever yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. Kolaborasi yang terbangun dapat terus bermanfaat untuk anak Indonesia yang sehat dan bebas stunting.

Seperti diketahui, stunting adalah kondisi yang disebabkan kekurangan gizi kronis. Ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar usia dan berpotensi menimbulkan gangguan metabolik saat anak dewasa. 

Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak hingga berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 21,6 persen pada 2023. Namun kolaborasi  masih dibutuhkan untuk mencapai target pengurangan stunting menjadi 14 persen pada 2024. 

Amaryllis Esti Wijono, Direktur Nutrition Unilever Indonesia mengatakan, Royco berkomitmen mendukung pemerintah mengatasi permasalahan malnutrisi, terutama stunting. 

"Untuk itu, sejak 2019 kami menggalakkan program Royco Nutrimenu. Rangkaian kegiatan edukasi yang diawali dengan Training of Trainers (ToT) kepada kader kesehatan mengenai pedoman Isi Piringku dan inspirasi ragam resep lezat bergizi seimbang," katanya. 

Hingga 2023, program tersebut telah menjangkau sekitar 18 juta ibu dan remaja putri secara offline dan online. Termasuk 900 ribu santri di berbagai wilayah rawan stunting, dan mengubah 120 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat bernutrisi.

Pencapaian penting lainnya, mendukung misi Kementerian Kesehatan untuk menyebarluaskan pentingnya MPASI bergizi seimbang dengan mendorong para ibu memperkaya pengetahuan mereka.

Berdasarkan data dari IPB University, 10 wilayah Bogor yang menerapkan program Royco Nutrimenu MPASI pada tahun lalu mencatatkan penurunan angka Anak Berisiko Stunting sebesar 37 persen, sambung Amaryllis. 

Sementara Kepala Biro Perencanaan BKKBN, Wahidin, juga mengapresiasi PT Unilever – Royco yang telah mendukung upaya pemerintah dalam mengedukasi masyarakat dan meningkatkan jangkauan dalam perbaikan gizi anak.

"Saya berharap kolaborasi BKKBN dengan PT Unilever - Royco dapat terus berlanjut ke depannya dan bersama-sama mengedukasi masyarakat Indonesia dalam mengentaskan stunting di Indonesia,” harapnya. 

Untuk memperluas manfaat, pada 2024 program Royco Nutrimenu terus mengembangkan jaringan dengan menyasar perempuan di berbagai tahapan usia. Seperti pada remaja putri.

Royco berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU, berfokus pada tindakan preventif seputar kesehatan. Termasuk lewat edukasi nutrisi dengan tambahan modul yang telah dikembangkan oleh GKMNU. 

Kerja sama ini menargetkan berbagai lapisan masyarakat sampai ke tingkat akar rumput, antara lain para santriwati di pesantren NU dan ibu majlis taklim hingga menjangkau 50 ribu santriwati dan 50 ribu ibu.

Habib Ali Hasan Al Bahar, Ketua Pengurus Pusat NU Care-LAZISNU mengatakan, berbicara kesehatan, tidak mungkin melupakan masalah stunting. Kerja sama dengan Unilever akan program untuk merealisasikan keluarga maslahat yang kuat lahir dan batin serta jasmani dan rohani. (*)

Editor: Muhammad Furqon


Comment

Berita Terkait


Donor di PTPN I Regional 7 Bantu Atasi Defisi ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Lampung men ...


RS Urip Sumoharjo Diduga Telantarkan Jenazah ...

MOMENTUM,Bandarlampung--Sebuah video yang dinarasikan ada seoaran ...


PWI Lampung Utara Berikan Bantuan kepada Bayi ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Pengurus PWI Lampung Utara memberikan bantu ...


Peringatan Hari Gizi Nasional, Royco Edukasi ...

MOMENTUM, Jakarta -- Peringatan Hari Gizi Nasional 2024, perusaha ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com