MOMENTUM, Bandarnegeri Suoh -- Seorang warga Pemangku (Dusun) Waytuing, Pekon (Desa) Hantatai, Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BnS), Kabupaten Lampung Barat, Anwar (34), dikabarkan nyaris diterkam harimau sumatera (Panthera tigris sondaica) pada Jumat, 17 Februari 2023 sekitar pukul 15.00 WIB.
Kabar tersebut tidak dibantah oleh Kepala Resort (Kares) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Suoh, Sulki mendampingi Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Liwa, Amri, pada Senin, 19 Februari 2024.
Sulki mengaku, pihaknya menerima informasi insiden itu dari seorang satgas Pekon Hantatai, Aan.
Dikatakan, sore itu, Anwar dikatakan sempat berhadahapan dengan kucing besar itu dengan jarak sekitar satu meter.
Peristiwa itu bermula saar Anwar dan adiknya, Sanaka (30) pulang dari kebunnya yang berada di Talangrejo Santani. Kakak beradik itu pulang dengan mengendarai sepeda motor masing-masing. Sang adik berada jauh di belakang Anwar.
Saat melintas di belukar kebun milik Warto, Anwar merasa ada sesuatu yang mengikuti. Seketika, ia merasa ada sesuatu yang membentur sepeda motornya.
Semula Anwar mengira sang adik yang menabrak motornya dari belakang.
Namun, saat ia menoleh ke kanan dan menengok ke belakang, dia tak mendapati siapa-siapa. Sang adik rupanya masih jauh di belakang.
Nah, saat menoleh ke arah kiri, dia melihat seekor harimau. Anwar terkejut bukan kepalang dan seketika merubuhkan sepeda motornya.
Anwar langsung berhadapan dengan kucing besar itu dengan jarak sekitar jarak 1 meter.
Spontan Anwar berteriak dan menyebut jika dirinya manusia. ''Saya manusia, saya manusia, saya manusia,'' ujar Sulki menirukan teriakn Anwar.
Beruntung, harimau itu menjauh dan berlalu dari hadapan Anwar. Harimau itu kemudin masuk ke kebun dan hilang dari pandangan Anwar.
''Adik Anwar, Bapak Sanaka tidak sempat melihat, namun ia mendengar teriakanya kakaknya, 'Saya manusia','' ujar Sulki.
Sanaka juga melihat jejak tapak kaki harimai itu. ''Dari hasil yang dilihat bapak Anwar satwa harimau tersebut seukuran kambing paling besar,'' kata Sulki.
''Lokasi kejadian di titik koordinat di bawah belukar Samsi UTM .X. 416338 Y.9422895,'' katanya lagi.
Sulki mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan ketika berada di sekitar kawasan hutan dan area jelajah harimau.
''Jangan beraktivitas sendiri. Hindari aktivitas di jam harimau aktif sekitar pukul 15.00 sore - 09.00 pagi. Jika bertemu dengan harimau diusahakan jangan membelakangi upayakan berhadapan,'' katanya.
Dia juga mengingatkan agar tidak berburu, memperdagangkan, merusak habitat satwa di kawasan hutan.
''Bagi pelaku perburuan berisiko sanksi penjara selama lim tahun dan/atau denda Rp100 juta sesuai UU No.5 Tahun 1990 pasal 21 ayat 1 dan 2 (Pidana pasal 40 ayat 4),'' katannya.
Sementara berdasarkan data yang diterima, tapak harimau itu berukuran: lebar 8Cm dengan panjang 6Cm. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com