MOMENTUM, Bandar Lampung--Sebagai kampus peraih penghargaan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Paling Responsif dalam Penguatan Moderasi Beragama, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) kembali dipercaya menjadi lembaga penyelenggara giat Penguatan Moderasi Beragama (PMB).
“Merupakan sebuah kehormatan, UIN Raden Intan Lampung dipercaya menjadi lembaga penyelenggara Master Training dan Training of Trainer (ToT) Penguatan Moderasi Beragama Tahun 2024. Kami mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Agama (Kemenag), khususnya Badan Penelitian Pengembangan dan Pendidikan dan Latihan (Balitbang dan Diklat) Kemenag. Tanpa dukungan Badan Litbang dan Diklat kegiatan ini tidak akan terlaksana,” ucap Rektor UIN RIL, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD dalam sambutannya pada acara pembukaan, Senin malam (05/03).
Rektor juga menyambut dan mengucapkan selamat datang di bumi Lampung kepada peserta Master Training dan ToT Penguatan Moderasi Beragama tahun 2024.
Provinsi Lampung dengan julukan Sai Bumi Ruwa Jurai yang memiliki dua rumpun etnis yang ada di bumi Lampung yaitu pesisir dan pepadun, kata Rektor, merupakan provinsi yang sangat majemuk dan beragam. Warga Lampung merupakan masyarakat terbuka yang dengan bahagia menerima berbagai macam suku, ras, agama dan golongan masuk ke Provinsi ini. Bahkan Lampung tercatat sebagai Provinsi dengan jumlah penduduk beragama Hindu terbesar kedua setelah Bali.
Di Lampung, sambungnya, semua masyarakat yang berbeda suku, agama, dan ras selama ini selalu hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Namun, ada kalanya juga terjadi gesekan antar sesama penganut agama maupun intern umat Beragama, “Alhamdulillah, selama ini berbagai riak yang terjadi di masyarakat yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa bisa diselesaikan dengan baik.”
Guru besar jebolan Russia ini menuturkan bahwa moderasi beragama yang memiliki arti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan moral dan watak sebagai ekspresi sikap keagamaan individu atau kelompok tertentu di tengah keberagaman dan kebhinekaan yang melingkupi masyarakat harus senantiasa kita jaga. Hal itu, lanjutnya, agar toleransi dan menghargai perbedaan menjadi sebuah keniscayaan. Tujuannya, agar persatuan dan keragaman di Lampung khususnya dan Indonesia pada umumnya senantiasa terjaga dan terpelihara dengan baik.
Adapun peserta Master Training merupakan 30 Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) se-Indonesia. Sedangkan peserta ToT PMB di lingkungan UIN RIL terdiri dari sejumlah guru besar, para senator UIN RIL, para senior, serta para tokoh agama dengan melibatkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung.
“Kami yakin, dengan kegiatan penguatan moderasi beragama yang bertajuk Master Training yang diikuti oleh 30 Rektor PTK dari seluruh Indonesia dan Training of Trainer yang diikuti oleh para guru besar di lingkungan UIN RIL akan melahirkan trainer dan kader moderasi yang kompeten dan militan. Tentu hal ini akan sangat berpengaruh di masyarakat, sebab perguruan tinggi merupakan kawah candradimuka, menjadi contoh teladan dan juga menjadi agen perubahan dan calon pemimpin-pemimpin bangsa,” pungkas Rektor.
Pada kesempatan tersebut, Rektor berharap melalui kegiatan ini para peserta dari luar Lampung menjadi lebih mengenal dan tahu Lampung, terutama moderasi beragama itu sendiri.
“Mari kita sebarkan dan kembangkan semangat toleransi, saling menghargai antar dan intern umat beragama. Sehingga kerukunan, persatuan dan semangat gotong royong akan terus tumbuh subur di tanah air kita. Seperti salah satu slogan masyarakat Lampung, Nengah Nyappur atau berbaur di tengah masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan,” tandasnya.
Kegiatan Master Training dan ToT Penguatan Moderasi Beragama ini akan berlangsung pada 4-9 Maret 2024 di Hotel Sheraton Lampung.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com