MOMENTUM, Bandarlampung--Komunitas Solidarity 635 berswadaya bersama warga Purwotani Lampung Selatan dan Sindanganom Lampung Timur membangun kembali jembatan darurat yang menghubungkan kedua desa tersebut.
Pembanguna kembali dilakukan karena jembatan darurat sebelumnya membahayakan warga yang melintas. Karena salah satu rangka utama jembatan yang dibuat dari batang pohon kelapa atau glugu, nyaris patah.
Ketua Solidarity 635 Sugeng Riyanto mengatakan, warga berinisiatif membangun kembali jembatan darurat itu karena menjadi sarana utama mobilitas warga.
"Kami tergerak dengan bagaimana caranya aktivitas kedua desa ini tidak lumpuh. Apalagi mayoritas petani, pelajar itu aksesnya adalah jembatan ini," kata Cak Genk, sapaan akrabnya kepada harianmomentum.com, Sabtu (9-3-2024).
Jembatan darurat yang menghubungkan Purwotani dan Sindanganom sebelum diperbaiki warga secara swadaya dan gotong-royong.
Baca Juga: Jembatan Darurat Purwotani-Sindanganom, Membahayakan Warga
Menurut dia, banyak warga yang turut berswadaya dan bergotong royong membangun jembatan sementara dengan menggunakan kayu.
"Alhamdulillah, ada yang menyumbangkan batang kelapa (gelugu), papan falet, paku dan material lainnya serta yang paling penting ialah tenaga. Tentu juga terimakasih kepada Bu Tini dari Sindanganom yang juga menjadi penggerak awal aksi sosial ini," ungkapnya.
Ia menyebut, setidaknya ada seratusan warga yang terlibat dalam aksi sosial itu.
Seorang warga Purwotani, Sumargo menyampaikan, dengan terbangunnya jembatan sementara ini sangat membantu mobilitas yang ada di wilayah perbatasan Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur itu.
"Kami bersyukur. Mengingat jembatan ini merupakan akses satu-satunya di sini. Tapi kami juga berharap pemerintah segera melanjutkan pembangunan jembatan cor yang bisa dilalui roda empat, supaya para petani tidak kesulitan membawa hasil panen," tuturnya.
Proyek Satu Miiliar
Plang proyek jembagan senilai hampir satu miliar rupiah baru berupa cor beton untuk tiang jembatan di satu sisi sungai.
Berdasarkan informasi yang termuat pada plang proyek yang ada di lokasi, tertulis: Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang. Nama proyeknya, Pengerjaan Pembangunan Jembatan Wayhui Desa Purwotani Kecamatan Jatiagung (Tahap I).
Dengan nomor kontrak; 156/KTR/KONS-BM/DPUPR-LS/APBD/2023. Nilai kontraknya hampir satu miliar atau sebesar Rp996.131.607,00. Sumber dana berasal dari APBD Tahun 2023. Pelaksana: CV Way Urang Indah.
Warga berharap, proyek pembangunan jembatan tersebut segera dilanjutkan. Sehingga kembali memperlancar mobilitas warga, petani maupun anak sekolah di dua desa berbatasan kabupaten tersebut. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com